In-depth

Persebaya Surabaya dan Ironi Penggembokan Lapangan Karanggayam

Minggu, 14 Juli 2019 18:01 WIB
Penulis: Fitra Herdian Ariestianto | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Kondisi penggembokan Lapangan Karanggayam yang sering menjadi tempat digelarnya kompetisi internal Persebaya Surabaya. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Kondisi penggembokan Lapangan Karanggayam yang sering menjadi tempat digelarnya kompetisi internal Persebaya Surabaya.

FOOTBALL265.COM - Siapa yang tak mengenal Persebaya Surabaya dengan suporter fanatiknya Bonekmanianya. Tak cukup sampai disitu saja, klub sepak bola yang sudah eksis sejak 1927 dengan nama Soerabajasche Indische Voetbal Bond (SIVB) atau sejak zaman kolonial Belanda.

Bicara mengenai prestasi, Persebaya Surabaya sudah banyak meraih prestasi dikancah sepak bola Indonesia. Mulai dari era perserikatan hingga kemarin mereka mampu menyabet gelar juara Liga 2 di 2017 yang lalu.

Prestasi ini tak hanya berhenti di tim Persebaya senior saja, tim junior mereka pun tak kalah bagus dengan segudang prestasi yang mereka raih.

Prestasi itu seperti Persebaya U-16 yang berhasil juara Piala Menpora 2018 dan Persebaya U-17 yang berhasil juga menjuarai Piala Soeratin 2019.

Tentu prestasi ini berkat pemain-pemain sepak bola hebat di dalamnya baik itu di tim senior maupun junior. Pembibitan berupa kompetisi internal yang terus berjalan di Lapangan Karanggayam, Surabaya merupakan kunci utamanya.

Nah, berbicara soal Lapangan Karanggayam, lapangan yang terletak di belakang Wisma Eri Irianto atau Wisma Persebaya ini boleh dikatakan sebagai kawah candra dimuka Persebaya, seperti yang dikatakan salah satu pemain Legenda Persebaya, Uston Nawawi.

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Sekretaris tim amatir Persebaya, Supriyono (tengah) saat melihat persiapan pertandingan Untag Rosita vs Indonesia Muda (IM) di Lapangan Karanggayam, Sabtu (22/06/19). Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTSekretaris tim amatir Persebaya, Supriyono (tengah) saat melihat persiapan pertandingan Untag Rosita vs Indonesia Muda (IM) di Lapangan Karanggayam, Sabtu (22/06/19).

"Lapangan Karanggayam ini bisa dibilang seperti itu, banyak mencetak pemain hebat dan berhasil menyumbangkan pemain-pemain Timnas Indonesia," katanya pada awak media berita sport.

Ya, dari era dulu sampai sekarang, cikal bakal pemain hebat Persebaya hampir semuanya berasal dari Lapangan Karanggayam.

Adapun beberapa pemain Persebaya yang berhasil tembus ke Timnas Indonesia seperti, Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, dan Anang Maruf. Sementara untuk generasi sekarang seperti, Andik Vermansah dan Evan Dimas.

Beberapa pemain Persebaya di kelompok umur pun juga ada yang berhasil lolos ke Timnas Indonesia U-16 seperti, Marselino Ferdinan, Ruy Arianto, Dio Rizky Saputra, Wahyu Agung Drajat Mulyono dan Wahyu Agung Drajat Mulyono.

Mereka dipersiapkan oleh pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti untuk mengikuti kejuaraan Piala AFF U-15 2019 yang dijadwalkan pada 27 Juli 2019 mendatang di Chonburi, Thailand.

Tapi sayang, cerita manis soal banyak talenta muda Persebaya hasil kompetisi internal di Lapangan Karanggayam ini tak lagi berjalan lancar. Pasalnya Lapangan Karanggayam digembok oleh Pemkot Surabaya, praktis kompetisi internal pun tak bisa berjalan.

Kompetisi internal ini sejatinya kembali bergulir usai Lebaran 2019 kemarin namun hingga Rabu (15/05/19)gembok tersebut tak juga dibuka. Mendengar Lapangan Karanggayam ini digembok, kepala Bappeko Kota Surabaya Eri Cahyadi pun angkat bicara.

"Saya koordinasikan sama Dispora malam ini juga, kalau internal Persebaya memang bisa menggunakam wisma Persebaya ini, saya jamin," katanya.

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Lapangan Karanggayam Masih Digembok Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTLapangan Karanggayam Masih Digembok pada Juni 2019 lalu.

Lanjut Eri, digemboknya Mes Persebaya dan Lapangan Karanggayam lantaram dari Pemkot bakal dilakukan Rehab fasilitas di sana.

Namun pembukaan gembok hingga Sabtu (22/06/19) belum juga ada tanda-tanda terlaksana. Melihat kejadian ini tentu banyak yang menyayangkan, seperti Uston Nawawi yang menyayangkan adanya pengembokan ini.

"Sangat disayangkan ya setelah bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun kami menggelar kompetisi internal dan tidak ada masalah, kemudian sekarang digembok seperti ini. Bahkan dulu itu kompetisi internalnya ada dua di Lapangan Karanggayam dan di Stadion Tambaksari," kata Uston.

Selain Uston, asisten Pelatih Persebaya U-17 juga berharap gembok segera dilepas dan segera ada kejelasan. Pasalnya dengan kejadian seperti ini secara tidak langsung dapat membunuh prestasi pemain muda.

"Persebaya ini kan milik Suroboyo. Saya harap ibu Risma (Wali Kota Surabaya) bisa membuka lapangan lagi," terang Isbandi.

Direktur amatir Persebaya, Saleh Hanifah pun berharap yang sama yakni gembok Lapangan Karanggayam segera dibuka. Ya, semoga persoalan ini segera selesai dan Persebaya bisa kembali memutar kompetisi internal.

Dengan kompetisi internal yang kembali berjalan, akan bertambah banyak pula talenta pemain berbakat. Hasil ini juga tak melulu dinikmati Persebaya, bisa juga dinikmati seluruh pecinta sepak bola Indonesia.