In-depth

Formasi Ultra Attacking yang Bisa Digunakan Manchester United jika Dybala Jadi Gabung

Rabu, 31 Juli 2019 12:43 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© footyrenders
Pemain Juventus, Paulo Dybala. Foto: footyrenders Copyright: © footyrenders
Pemain Juventus, Paulo Dybala. Foto: footyrenders

INDOSPORT. COM - Manchester United sepertinya bisa menerapkan formasi ultra attacking seandainya Paulo Dybala jadi berlabuh ke Old Trafford.

Nama Paulo Dybala belakangan memang jadi sosok bintang sepak bola yang sedang begitu dikaitkan dengan Manchester United. Dybala dikabarkan akan bergabung ke Setan Merah sebagai alat yang memuluskan transfer Romelu Lukaku menuju Juventus.

Ya, Dybala secara terang-terangan sudah tak diinginkan oleh Juventus lagi. Pemain asal Argentina itu pun mendekati kata pasti untuk meninggalkan Kota Turin pada musim depan.

Padahal kalau ditelaah ke belakang, Dybala merupakan salah satu bintang muda yang bersinar bersama Si Nyonya Tua. Lihat saja ke musim 2017/18, Dybala mampu mencetak 26 gol dari 46 laga untuk Juventus.

Namun apa mau dikata, roda kehidupan harus berputar. Sejak Cristiano Ronaldo datang, Juventus nampak enggan bertumpu lagi kepada Dybala.

Puncaknya terjadi pada bursa transfer musim panas Eropa 2019, pelatih Juventus, Maurizio Sarri, tak menyertakan nama Dybala ke dalam skema rancangannya. Sarri malah ngebet ingin membajak Romelu Lukaku, dan menjadikan Dybala sebagai alat tukar yang dapat menggoda Manchester United.

Andai Dybala nanti benar jadi berlabuh ke Old Trafford, sebuah perubahan besar bisa saja tercipta di tubuh skuat Manchester United. Sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer, dapat menggunakan formasi ultra attacking untuk memaksimalkan peran Dybala sebagai second striker.

Lalu seperti apakah rupa formasi ultra attacking yang dapat digunakan Manchester United jika Dybala jadi gabung? INDOSPORT coba menerkanya ke dalam ulasan berikut ini.

Formasi Ultra Attacking

© Getty Images / Grafis: INDOSPORT
Tiga alasan Ole Gunnar Solskjaer layak dipermanenkan Manchester United Copyright: Getty Images / Grafis: INDOSPORTManchester United

Formasi ultra attacking merupakan jenis strategi yang dipakai sebuah tim jika ingin tampil sangat menyerang. Skema ini akan menumpuk banyak sekali pemain di barisan penyerangan, dan menyisakan satu atau dua orang saja pada bagian belakang.

Khusus untuk Manchester United, skema ultra attacking bisa dipakai jika nantinya Dybala jadi merapat. Solskjaer dapat memaksimalkan peran Dybala sebagai second striker untuk menggedor pertahanan lawan.

Skema 1-4-1-4 sepertinya cocok untuk menjadi formasi ultra attacking Manchester United. Menggunakan formasi seperti itu, Setan Merah akan punya lima pemain yang berfokus menyerang.

Mulai dari posisi winger, Jesse Lingard dan Anthony Martial nampaknya pas untuk menyisir dari sisi sayap. Keduanya punya kecepatan mumpuni dan juga skill olah bola lumayan.

Peran kedua winger, harus bisa menyuplai Marcus Rashford yang mungkin cocok untuk ditempatkan sebagai penyerang utama. Apalagi, Rashford masih didukung oleh Dyabala yang bergerak lebih eksplosif di belakangnya.  

Para winger dan penyerang, juga dibantu kehadiran seorang gelandang serang yang sepertinya layak diberikan kepada Paul Pogba. Terlebih, Pogba dan Dybala dahulu sudah terbiasa bekerja sama di Juventus, dan diyakini akan membuat pergerakan lini serang MU jadi lebih cair.

Sementara, dari lini kedua, akan ada empat pemain yang menopang barisan depan. Aaron Wan-Bissaka dan Luke Shaw bertugas sebagai wing back yang membantu peran para winger.

Gelandang penyeimbang, mungkin cocok untuk ditempati Scott McTominay. Ia akan bekerja sama dengan seniornya, Nemanja Matic, yang perannya lebih condong untuk membantu pertahanan.

© Grafis: Yanto/Football265.com
Formasi Manchester United. Copyright: Grafis: Yanto/Football265.comFormasi Manchester United.

Satu nama di belakang yang bertugas sebagai bek seorang diri di belakang, pilihan paling baiknya mungkin jatuh kepada Victor Lindelof. Dibantu Matic dan dua orang wing back, Lindelof bakal menjadi palang pintu terakhir sebelum para penyerang lawan berhadapan dengan penjaga gawang David De Gea.

Begitulah kurang lebih formasi ultra attacking yang dapat diterapkan Manchester United jika Dybala jadi gabung. Tinggal tergantung keputusan Solskjaer, apakah mau menerapkan skema seperti ini?