Liga Indonesia

Tidak Ingin Tertunda Lagi, PSM Minta PSSI Datang ke Makassar pada 1 Agustus

Kamis, 1 Agustus 2019 12:57 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Foto: Adriyan Adirizky/INDOSPORT Copyright: © Adriyan Adirizky/INDOSPORT
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Foto: Adriyan Adirizky/INDOSPORT

FOOTBALL265.COM - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, meminta para pengurus PSSI untuk datang lebih cepat ke Makassar yakni pada 1 Agustus 2019. Permintaan tersebut diajukan sebab Munafri tidak ingin lagi leg kedua Final Kratingdaeng Piala Indonesia kembali tertunda.

Pengusaha 43 tahun itu ingin mengadakan rapat koordinasi yang melibatkan panitia pelaksana (panpel), pihak kepolisian, dan PSSI untuk menyusun prosedur sistem pengamanan yang akan digunakan pada leg kedua Final Kratingdaeng Piala Indonesia nanti.

"Kami (pihak PSM Makassar) akan segera mengirimkan surat dan segala administrasi. Oleh karena itu saya berharap teman-teman dari PSSI bisa datang lebih cepat, kalau bisa tanggal 1 harusnya sudah datang ke Makassar," ungkap Munafri, Senin (29/07/19) kemarin.

Sementara itu, Ketua Panpel laga kandang PSM Makassar, Ali Gauli, menyebut persiapan untuk kembali menggelar final yang sebelumnya tertunda telah sangat baik.

"Secara persiapan harusnya lebih bagus karena ada pengalaman kemarin dan sebelum tanggal 6 kami sudah bisa mempersiapkan kembali apa saja yang menjadi kebutuhan. Kalau diukur berdasarkan evaluasi, persiapan sudah 60-70 persen," ungkap Ali Gauli.

Untuk masalah pengamanan sendiri, Ali menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar untuk mengukur sejauh mana tingkat keamanan yang dibutuhkan.

Leg kedua Final Kratingdaeng Piala Indonesia antara PSM Makassar vs Persija Jakarta yang awalnya digelar pada Minggu (28/07/19) lalu harus tertunda akibat faktor keamanan.

PSSI pun telah mengeluarkan keputusan penjadwalan laga tersebut pada Selasa (06/08/19) mendatang dengan tetap menggunakan Stadion Andi Mattalatta, Makassar, sebagai venue.