Liga Indonesia

Studi Banding Langsung ke Bali United, Ini Komentar Bos PSIM Yogyakarta

Senin, 5 Agustus 2019 14:10 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Lanjar Wiratri
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
CEO PSIM Yogyakarta, Bambang Susanto bersama Owner Bali United, Peter Tanuri di Stadion I Wayan Dipta. Foto: Nofik Lukman Hakim Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
CEO PSIM Yogyakarta, Bambang Susanto bersama Owner Bali United, Peter Tanuri di Stadion I Wayan Dipta. Foto: Nofik Lukman Hakim

FOOTBALL265.COM - CEO PSIM Yogyakarta, Bambang Susanto, mendampingi langsung timnya saat dijamu Sulut United dalam lanjutan Liga 2 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (03/08/19). Kehadiran sang bos menambah motivasi tim Laskar Mataram yang akhirnya menang 2-1 lewat gol Raphael Maitimo dan Cristian Gonzales.

Namun, ada misi khusus bagi pria yang juga seorang pengusaha itu datang langsung ke markas Bali United. Bambang ingin melihat langsung atau study banding berkait pengelolaan tim Serdadu Tridatu terutama dari segi bisnis.

Sejak jadi investor PSIM, pria asal Jakarta tersebut ingin membangun tim lebih profesional. Tak hanya dari sisi prestasi dengan target mutlak ke Liga 1, namun sisi pengelolaan bisnis.

"Saya sengaja datang ke markas Bali United karena ingin lihat dari dekat bagamaina pengelolaan bisnis mereka. Ada cafe, megastore dan banyak hal yang bisa dipelajari," kata Bambang kepada INDOSPORT, Senin (05/08/19).

Baginya, Bali United merupakan pionir industri sepak bola modern. Sehingga, lanjut dia, PSIM juga ingin belajar banyak dari runner-up Liga 1 2017 tersebut.

"Saya dan Pak Pieter Tanuri (bos Bali United) teman, dengan semua pun kita berteman karena kita berkecimpung di dunia bisnis yang sama. Saya pun belajar mengelola sepak bola dari beliau, dan saya pikir ini menarik. Dia belajar sampai ke Manchester United, bagaimana sih klub luar negeri mengelola dan mengkapitalisasi semua aset agar tim sepak bola ini bisa maju," ujarnya.

Bambang menambahkan, PSIM perlaham mulai mengembangkan diri dari segi pengelolaan bisnis. Beberapa hal seperti store dan cafe mulai dikelola dengan lebih serius.

"Memang belum sebesar Bali United. Tapi kita sedang menuju ke arah sana. Termasuk pengelolaan Stadion Mandala Krida yang terus kita upayakan," tegas lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta tersebut