FOOTBALL265.COM - Bagi pecinta dan penikmat sepak bola era tahun 1990-an, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan nama pemain satu ini, Ansyari Lubis, putra daerah asli asal Sumatera Utara (Sumut).
Hanya bertinggi sekitar 160-an cm, namun sosok pria kelahiran Kota Tebibg Tinggi, Sumut ini sangat penting dalam setiap tim yang dibelanya. Pasalnya, Ansyari selalu diplot sebagai gelandang pengatur serang alias playmaker.
Tercatat, pria yang akrab disapa Uwak ini pernah membela sejumlah klub sepak bola hebat di Tanah Air. Antara lain seperti Medan Jaya (1989-1993), Pelita Jaya (1993-2002), Persib Bandung (2003), PSDS Deli Serdang (2003-2009), PSGS Gayo Lues (2009-2010) dan Pro Duta FC (2010-2012).
Sementara bersama Tim Merah Putih, Uwak pernah memperkuat Timnas Indonesia untuk kualifikasi Olimpiade (1991), SEA Games (1991, 1995 dan 1997).
Lalu di tahun 1996 ia pernah bergabung dengan timnas untuk kualifikasi Piala Dunia, kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF (dulu lebih dikenal Tiger Cup).
Dihimpun redaksi berita olahraga INDOSPORT dari berbagai sumber, prestasi terbaiknya saat sebagai pemain yakni mengantarkan Pelita Jaya jadi juara Liga Indonesia 1993-1994, di mana itu musim terakhir kompetisi liga masih Galatama.
Selain mengantarkan Pelita Jaya sebagai kampiun, di musim itu Uwak sukses meraih gelar individu sebagai pemain terbaik liga dan meraih top skor liga dengan torehan 19 gol.
Bahkan saat dirinya masih berseragam Pro Duta FC, Uwak juga didapuk sebagai asisten pelatih. Setelah gantung sepatu sebagai pemain di tahun 2012, pengoleksi 30 caps bersama Timnas itu terus melanjutkan karier sebagai juru taktik.
Setelah pensiun, pelatih yang genap berusia 49 tahun pada 28 Juli 2019 kemarin ini masih bersama Pro Duta FC sebagai asisten pelatih pada 2013 dan tak lama berselang diangkat menjadi pelatih kepala tim berjuluk Pegasus itu (2013-2015).
Setelah menukangi Pro Duta FC, pelatih yang baru menerima lisensi A AFC itu juga sempat menjadi asisten pelatih PSMS Medan di tahun 2016. Lalu di tahun 2017, ia berhasil mengantarkan Aceh United (sekarang Babel United) promosi ke Liga 2. Setelah itu ia sempat mengarsiteki PSPS Riau (2018) dan PSDS Deli Serdang (2018).
Kini pria yang berhasil mengantarkan Indonesia sebagai runner-up atau meraih medali perak SEA Games 1997 sebagai pemain itu menjadi asisten pelatih tim Pra PON Sumut.
Bahkan baru-baru ini dia juga didapuk sebagai pelatih kepala tim Karo United FC untuk berlaga di Liga 3 zona Sumut 2019.
"Target awal tiga besar di Sumut (Liga 3). Setelah itu masuk Regional Sumatera hingga Nasional. Dibilang beban tidak juga, justru ini tantangan (sebagai pelatih Karo United FC)," ucap pria yang juga berprofesi sebagai PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) itu.