Liga Indonesia

3 Kehebatan Djajang Nurdjaman yang Bisa Bangkitkan Barito Putera di Putaran Kedua Liga 1 2019

Kamis, 22 Agustus 2019 11:26 WIB
Editor: Juni Adi
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Djajang Nurdjaman dalam jumpa pers usai laga. Fitra Herdian/INDOSPORT Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Djajang Nurdjaman dalam jumpa pers usai laga. Fitra Herdian/INDOSPORT

FOOTBALL265.COM - Barito Putera resmi dilatih Djajang Nurdjaman di sisa kompetisi Liga 1 2019. Keputusan tersebut bisa dibilang tepat, karena Djanur adalah pelatih berkualitas.

Teka-teki kemana tim yang akan menjadi pelabuhan baru Djajang Nurdjaman akhirnya terjawab sudah. Pria asal Majalengka itu resmi melatih Barito Putera, di putaran kedua Liga 1 2019.

Kepastian itu diumumkan oleh manajemen Barito Putera di website resmi klub dan laman media sosial mereka pada Rabu (22/08/19) kemarin.

Djanur, sapaan karibnya akan dikontrak sampai akhir musim Liga 1 2019 ini. Ia diharapkan mampu membangkitkan performa Gavin Kwan Adsit dan kolega, yang saat ini tengah berjuang keluar dari zona degradasi.

"Kami berharap apa yang diterapkan coach Djanur di klub sebelumnya, juga bisa diterapkan di Barito. Memang kami suka dengan gaya permainan klub-klub yang dilatih Djanur sebelumnya," kata manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman.

Djajang Nurdjaman sendiri sebelumnya sempat menganggur dalam beberapa pekan terakhir, setelah ia dipecat dari Persebaya Surabaya, karena meraih hasil kurang memuaskan di awal kompetisi musim ini.

Berikut beberapa kehebatan Djanur yang bisa membawa Barito Putera bangkit di putaran kedua Liga 1 2019:

1. Kaya dengan Pengalaman

Nama Djajang Nurdjaman sendiri bukanlah sosok asing, di telinga para pecinta sepak bola Indonesia khsusunya bagi publik Banjarmasin, yang merupakan daerah asal Barito Putera.

Sebab, dirinya sudah cukup lama malang melintang di dunia bal-balan Tanah Air sebagai pelatih karena sudah berkecimpung sejak tahun 1994 saat mengawalinya menjadi asisten pelatih Indra Thohir di Liga Indonesia.

Tercatat, beberapa tim besar sudah pernah merasakan tangan dinginnya seperti Persib Bandung, PSMS Medan dan Persebaya Surabaya.

Pengalaman tersebut membuat Djanur diyakini tidak akan kesulitan membangkitkan suatu tim, yang baru ia tangani di Liga 1.

Selain itu, dirinya juga punya program latihan dan racikan strategi yang bagus berkat pengalamannya menimba ilmu di Eropa pada tahun 2016 lalu bersama Inter Milan.

2. Pandai Meracik Strategi

Djajang Nurdjaman dikenal sebagai salah satu pelatih bertangan dingin yang mempunyai kepandaian dalam hal meracik strategi di lapangan.

Hal itu sudah dibuktikannya kala membuat Persib Bandung menjadi tim yang menakutkan selama dua tahun berturut-turut karena mampu meraih dua gelar yaitu ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.

Sedangkan saat melatih PSMS Medan, ia berhasil membawa tim berjuluk Ayam Kinantan itu promosi ke Liga 1 tahun 2018 lalu, dan membawa Persebaya jadi finalis Piala Presiden 2019.

Kehebatan pelatih berusia 60 tahun itu juga sudah diakui beberapa legenda dan juga mantan pelatih Barito Putera, Yunan Helmi saat berjumpa Persebaya di putaran pertama Liga 1 2019 lalu.

"Menurut saya yang paling bahaya justru pelatih Djanur. Maksudnya strategi dia memang berbahaya. Saya sangat mengenal pelatih Djanur. Musim lalu, saya juga menjadi bagian dari tim ini (Barito Putera) dengan menjadi asisten pelatih," ujar Yunan (09/07/19).

"Raihan tiga kemenangan berturut-turut menunjukkan kehebatan strategi dia. Tetapi mudah-mudahan ini menjadi penyemangat bagi kami," katanya lagi.

Selain itu, kebangkitan Persebaya yang baru saja meraih kemenangan atas Perseru Badak Lampung FC dengan skor 3-1 juga tak lepas dari andilnya meski ia sudah tidak melatih.

Hal itu diungkap oleh pelatih interim, Bejo Sugiantoro. Menurutnya, kehadiran Djanur selama di Persebaya telah memberikan dampak yang positif, seperti memberikan peninggalan beberapa strategi.

Satu di antaranya adalah menerapkan skema false nine, dengan memainkan Osvaldo Haay sebagai striker. Strategi itulah yang diterapkan Djanur musim lalu hingga membuat Persebaya finis peringkat kelima klasemen akhir Liga 1 2018.

"Saya mengacu kepada tahun kemarin, bahwa kehadiran coach Djanur membuat kami bermain dengan Osvaldo sebagai striker. Kami ubah cara bermain dengan 1 atau 2 sentuhan," kata Bejo Sugiantoro.

3. Sudah Terbukti

Sebagai pelatih, Djajang Nurdjaman mempunyai reputasi yang cemerlang di Liga Indonesia. Sejumlah gelar berhasil ia persembahkan kepada klub yang ditanganinya.

Diantaranya Indonesia Super League tahun 2014, dan Piala Indonesia 2015 bersama Persib, serta dua kali membawa tim yang dilatihnya menjadi finalis yakni PSMS Medan (finalis Liga 2 2017) dan Persebaya (finalis Piala Presiden 2019).