In-depth

Apa yang Salah dari Formasi Manchester United Lawan Crystal Palace?

Minggu, 25 Agustus 2019 17:20 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Dan Mullan/Getty Images
Anthony Martial (kiri) dan Marcus Rashford, dua penyerang Manchester United Copyright: © Dan Mullan/Getty Images
Anthony Martial (kiri) dan Marcus Rashford, dua penyerang Manchester United

FOOTBALL265.COM - Manchester United secara memgejutkan harus kalah dari tamunya, Crystal Palace, dengan skor 1-2 pada pekan ke-2 Liga Primer Inggris di Stadion Old Trafford, Minggu (25/08/19). 

The Red Devils menderita kekalahan perdanannya berkat gol menyakitkan dari Patrick van Aanholt pada masa injury time

Daniel James sebenarnya sempat menjadi penyelamat tim ketika ia mencetak gol pada menit 89'. Namun, aksi Van Aanholt yang memperdaya De Gea mengakhiri puasa kemenangan Palace atas Man United dalam 21 laga terakhir.  

Pada laga ini Man United mendapat peluang mencetak gol dari titik putih, tepatnya saat Palace memimpin 1-0. Namun, Marcus Rashford yang maju sebagai algojo gagal menuntaskan tugasnya dengan baik. 

Ini adalah kegagalan pertama Rashford mencetak gol dari titik penalti pada laga resmi. Peristiwa ini terjadi hanya berselang lima hari dari kegagalan Pogba mengeksekusi penalti pada pekan kedua lalu. 

Kembali ke 'Jalur Kekalahan'

Setelah dua penampilan menjanjikan melawan Chelsea dan Wolves, Man United akhirnya kembali ke jerat kekalahan memalukan seperti yang mereka sering derita pada bulan-bulan terakhir musim lalu. 

Pada laga ini pelatih Man United, Ole Gunnar Solskjaer, menerapkan formasi andalannya 4-2-3-1. Seperti laga sebelumnya, Solskjaer kembali menempatkan Marcus Rahford sebagai penyerang tunggal. 

Kerja Rashford ditopang oleh Jese Lingard (tengah), Danie James (kanan), dan Anthony Martial (kiri). Di belakang mereka, terpatri duo jangkar Paul Pogba dan McTominay. 

Dengan skuat yang lebih baik serta main di kandang sendiri, Man United sebenarnya tampil sangat dominan di pertandingan ini. 

Tercatat, Man United menguasai 72 persen penguasaan bola berbanding 28 persen milik Palace. Tuan rumah juga menciptakan 22 tembakan berbanding lima milik tim tamu. 

Namun begitu, terlepas dari kondisi 'darurat penalti' yang menaungi Man United, ada hal lain yang mengganjal di tim peraih gelar juara Liga Primer terbanyak ini. 

Walaupun menciptakan jauh lebih banyak tembakan dari tim tamu, skuat asuhan Solskjaer gagal menciptakan peluang nyata yang benar-benar bisa dikonversi jadi gol. 

Masih ada kerentaan pada lapangan tengah dan juga eror-eror yang dilakukan beberapa pemain seperti Victor Lindelof dan David de Gea pada dua gol yang dicetak Palace. 

Lini Belakang Masih Jadi Biang Masalah

Datangnya bek termahal dunia, Harry Maguire, ke Old Trafford diharapkan memberikan tambahan kualitas pada lini belakang Man United. 

Namun, dalam pertandingan melawan Crystal Palace kemarin hal itu tidak terlihat. Barisan pertahanan Man United nyatanya masih keropos.

Pertahanan tim Setan Merah tumbang hanya dengan satu serangan (peluang pertama) yang dilancarkan Crystal Palace. Gol pertama Palace oleh Ayew tercipta berkat kesalahan Victor Lindelof dalam mengantisipasi umpan panjang. 

Padahal, di setengah jam pertama Man United begitu mengendalikan permainan. 

Gol kedua Palace yang dicetak oleh Patrick van Aanholt juga berbau blunder yang dibuat oleh David de Gea. 

Kondisi lini belakang yang memprihatinkan sejatinya bukan barang baru bagi Man United. Musim lalu mereka pun juga diterpa isu serupa. 

Hal ini pun menjadi salah satu sebab utama mengapa Manchester United harus kehilangan tiga poin kandang perdananya musim ini.