4 Fakta Kontroversial Cassio de Jesus, Amunisi Anyar Barito Putera
Saat masih membela Semen Padang di Liga 1 2017 lalu, Cassio de Jesus sempat dipuji oleh pelatih Djajang Nurdjaman yang masih membesut Persib Bandung, yang menyebutkan jika Cassio adalah bek terbaik Liga 1.
“Cassio memiliki kualitas di atas rata-rata, mampu membaca arah serangan dan selalu unggul jika satu lawan satu. Tidak banyak pemain asing dengan kualitas seperti itu. Cassio pemain yang mampu mematikan setiap peluang yang kami miliki,” tukas Djanur pada 2017 lalu.
3. Spesialis Degradasi
Sayangnya statistik individu Cassio de Jesus yang brilian harus ternodai dengan buruknya performa klub. Pada tahun 2017 lalu, Semen Padang harus degradasi ke Liga 2 lantaran hanya mampu finish di peringkat ke-16 dengan raihan 35 poin.
Cassio kemudian hijrah ke Liga Super Malaysia dan memperkuat Kelantan FA. Satu musim bermain, Cassio lagi-lagi merasakan pahitnya degradasi saat Kelantan hanya mampu meraih lima kemenangan dari 22 laga, dan harus turun kasta ke Liga Premier.
4. Sebut Malaysia Lebih Baik dari Liga Indonesia
Beberapa waktu lalu, Cassio sempat menyebutkan jika Liga Malaysia lebih baik ketimbang Liga Indonesia. Adapun yang membuat Malaysia unggul adalah manajemen dan tata kelola klub.
“Selain Malaysia, saya hanya bermain di Liga Indonesia setelah bersama beberapa klub di Brasil. Pemain-pemain di sini lebih bagus, kepengurusan juga bagus, karena itu pemain di sana (Indonesia) mau datang ke sini,” pungkasnya.