FOOTBALL265.COM - Bek tengah Manchester United, akhirnya resmi bergabung AS Roma di bursa transfer musim panas 2019 dengan opsi peminjaman hingga akhir musim 2019/20.
Kepastian itu diumumkan oleh sang pemain dan pihak klub, di laman resmi media sosial mereka pada Sabtu (31/08/19). Smalling didatangkan oleh AS Roma dengan status pinjaman, selama satu musim penuh atau hingga 30 Juni 2020.
Selain itu, Chris Smalling yang bakal mengenakan seragam nomor punggung 6 di Roma pun tak bisa menyembunyikan kegembiraan dirinya usai resmi pindah ke Italia dan meninggalkan Manchester United.
"Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk saya. Kesempatan untuk menjajal liga baru bersama tim besar, yang mempunyai dukungan luar biasa. Tentu saja, ini yang saya butuhkan," ujar Smalling.
Sebelum memutuskan untuk hengkang ke AS Roma, Chris Smalling sudah cukup lama berkarier bersama Manchester United.
Dirinya juga telah mempersembahkan sederet trofi bergengsi, termasuk dua gelar Liga Inggris, hingga masing-masing satu gelar Piala FA, Piala Liga, dan Liga Europa.
Juga melihat penampilannya yang di atas 300 kali merumput bersama Manchester United, tentu Smalling tidak bisa disebut sebagai bek tengah yang buruk. Selama 9 tahun bertahan di klub sebesar Setan Merah, juga bukan hal yang mudah.
Banyak yang melihat bahwa kesepakatan ini cukup menguntungkan AS Roma yang memang butuh pengganti Kostas Manolas di jantung pertahanan. Bek asal Yunani itu pindah ke Napoli di bursa transfer musim panas ini.
AS Roma memang sedang membutuhkan bek yang kaya akan pengalaman, Smalling pun menjadi opsi setelah rumor sebelumnya mengincar bek senior Liverpool, Dejan Lovren hilang bak ditelan bumi.
Sekarang tentu banyak yang memprediksi apakah kesepakatan Smalling tinggalkan Manchester United dan gabung AS Roma akan menguntungkan semua pihak, atau malah siapakah yang blunder?
Dengan tinggi badan 194 cm dan usianya masih akan berusia 30 tahun pada akhir November mendatang, Smalling dirasa bisa menjadi bek tengah yang ideal untuk klub-klub Serie A Italia.
Tapi menarik jika kita telisik lebih jauh lewat statistik yang dicatatkan oleh Smalling selama 9 tahun berseragam Manchester United. Ulasan ini akan membuat fans Setan Merah bakal terpukul ditinggal bek Timnas Inggris ini.
Statistik Smalling Lebih Baik dari Harry Maguire
Menurut data yang dipaparkan oleh media olahraga asal Inggris, planetfootball.com, Smalling justru menjadi bek terbaik yang dimiliki Manchester United sejak era Sir Alex Ferguson berakhir pada 2013 lalu.
Bahkan beberapa aspek dari statistik Smalling yang dipaparkan oleh mereka, menunjukkan bahwa bek tengah anyar Manchester United, Harry Maguire masih kalah dari eks bek Fulham itu.
Maguire memang dikenal menjadi bek yang sangat unggul di duel udara. Dia memenangkan 118 duel udara di Liga Inggris 2018/19 lalu, menjadi yang terbanyak dibanding bek-bek tengah yang ada di Manchester United.
Dengan total 118 duel udara dimenangkan Maguire dalam waktu bermain 2.599 menit, dia memang lebih unggul dari Victor Lindelof, Phil Jones bahkan Eric Bailly. Tapi mantan bek Leicester City itu kalah dari Smalling.
Smalling berhasil tercatat oleh sumber yang sama, menang sekali duel udara di setiap 22 menit dari keseluruhan total bermainnya untuk Manchester United di Liga Inggris.
Berdasarkan sumber dari situs resmi Liga Inggris, premierleague.com, Smalling juga tercatat memiliki persentase tekel sukses yang cukup tinggi. 57 persen dari total 30 tekel yang dilakukan olehnya, berarti 17 tekel sukses merebut bola dari lawan.
Catatan tekel tersebut ternyata masih lebih unggul dari Harry Maguire. Dia memiliki persentase 54% kesuksesan dari total tekel yang hampir sama, yaitu 31 kali.
Sebenarnya jika fans Setan Merah mengetahui statistik yang dicatatkan oleh Smalling di Liga Inggris musim lalu, tentu hengkangnya sang pemain akan menjadi tanda tanya besar untuk Manchester United.
Tapi Manajer Man United, Ole Gunnar Solskjaer sebenarnya sudah mengungkapkan alasannya melepas Smalling untuk gabung AS Roma di bursa transfer musim panas ini.
"Kami memiliki enam bek tengah yang fit dan saya tidak bisa memberi jaminan kepada Smalling untuk bermain reguler. Saya harap dia bisa kembali lebih kuat dan lebih baik," ucap Solskjaer dilansir dari Squawka Football, Sabtu (31/08/19).
Smalling, AS Roma dan Gaya Bermain Paulo Fonseca
Sementara untuk AS Roma, nampaknya kesepakatan mendatangkan Smalling cukup masuk akal untuk menambal lubang yang ditinggalkan oleh Manolas. Apalagi terlihat jelas mereka benar-benar membutuhkan kehadiran bek tengah berpengalaman.
Lihat saja hasil pertandingan AS Roma di giornata perdana Serie A Italia, mereka mampu unggul atas Genoa sebanyak tiga kali, mulai dari 1-0, 2-1, 3-2 hingga akhirnya harus diimbangi dengan skor 3-3. Sebuah penampilan yang memalukan sebenarnya.
Apalagi dengan gaya bermain yang disukai oleh Pelatih anyar AS Roma, Paulo Fonseca. Melatih Shakhtar Donetsk dalam tiga tahun terakhir ini, dia sangat senang dengan para pemain bertahan yang tak memerlukan kecepatan.
Menurut chiesaditotti.com, Fonseca dinilai lebih menyukai para pemain bertahan yang tak terlalu cepat tapi mampu mempertahankan high defensive line untuk mengendalikan lapangan tengah bersama para gelandang di depan pertahanan.
"Kami (saat bersama Shakhtar Donetsk) pernah sekali memainkan garis pertahanan yang jauh ke dalam, tapi itu memberikan mereka banyak ruang untuk menciptakan peluang. Saya tidak suka," ucap Fonseca usai Shakhtar menaklukkan Napoli di Liga Champions 2017/18 lalu.
Melihat pernyataan sang pelatih, tentu sudah jelas tugas apa yang akan diemban oleh Smalling di AS Roma. Dia diyakini tak perlu waktu lama untuk beradaptasi, apalagi tempo permainan di Serie A Italia memang tak secepat di Liga Inggris.
Dengan pengalaman yang dimiliki Smalling dan tugas yang akan diberikan kepadanya di bawah asuhan Fonseca, menarik untuk dinantikan apakah kedatangannya di bursa transfer musim panas 2019 menguntungkan AS Roma dan merugikan Manchester United, atau malah sebaliknya?