FOOTBALL265.COM - Persebaya Surabaya merupakan tim di kompetisi Shopee Liga 1 2019 dengan denda paling banyak.
Bahkan denda tersebut total sudah mencapai Rp1,190 miliar dan ironisnya kompetisi masih berlangsung setengah musim. Melihat hal ini otomatis manajemen Bajul Ijo pun langsung bereaksi. Tujuannya untuk menghentikan denda tersebut.
Salah satu caranya agar denda tersebut tidak diberikan lagi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI adalah dengan melakukan pendekatan kepada suporter. seperti yang disampaikan oleh sekretaris Persebaya, Ram Surahman kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
"Kami berikan penyuluhan kepada suporter saat datang ke stadion dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan tim," katanya pada Minggu (01/09/19).
Tak hanya itu, manajemen mencoba menjelaskan secara gamblang soal jenis-jenis pelanggaran yang bakal didapatkan Persebaya.
"Ada beberapa kategori denda mulai dari yang ringan sampai ke yang berat. Kami sudah mulai berikan pemahaman ini kepada suporter," lanjut Ram Surahman.
Pria yang akrab disapa Cak Ram ini tampaknya getol betul untuk terus melakukan penyuluhan kepada suporter.
"Karena tidak semua suporter (Bonek), melakukan hal itu. Memang hanya 1-2 orang oknum saja, tapi kalau itu dilakukan tetap saja semuanya akan kena dampaknya," sambungnya.
Lantas disinggung soal pilihan banding ke komdis usai didenda, Cak Ram mengatakan belum mengambil langkah tersebut. Sekedar untuk diketahui komdis baru saja merilis denda yang diterima tim peserta Shopee Liga 1 2019.
Pada denda terbaru ini atau yang dikeluarkan komis melalui situs PSSI memberikan denda kepada Persebaya sebesar Rp375 juta. Jumlah itu total, adapun masing-masing denda memiliki rincian berbeda.
Komdis memberikan denda sebesar Rp75 juta pada Persebaya saat laga menghadapi tuan rumah Badak Lampung FC pada Selasa (20/8/19). Denda itu berupa penyalaan flare, denda kedua sebesar Rp300 juta saat pertandingan kandang lawan Persija.
Pertandingan itu berlangsung pada Sabtu (24/8/19) kemarin, adapun jenis denda itu pelemparan botol ke dalam lapangan, penyalaan flare dan smoke bomb, serta membakar scoring board.