FOOTBALL265.COM - Arema FC optimistis melewati rekor pendapatan bersih dua musim lalu. Alasannya tak lain karena mereka sudah mampu mengeruk dana mencapai Rp5 miliar meski Shopee Liga 1 2019 baru menyelesaikan putaran pertama.
Angka itu merupakan akumulasi dari gelaran sembilan laga kandang di Malang. Sebanyak dua di antaranya berlangsung di Stadion Gajayana, Kota Malang, sedangkan sisanya di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang.
"Paruh musim ini kami mencatat pendapatan di kisaran Rp5 miliar, tapi nominal itu bukan laba bersih karena masih belum dipotong pajak dan operasional," tutur Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Situasi ini membuat ia meyakini pendapatan dari sektor matchday bisa meningkat lagi. Meski tidak ada target khusus, namun Arema FC mungkin akan mengacu pada tingkat pendapatan selama dua musim terakhir, yakni 2017 dan 2018.
"Kami pernah mencatat pendapatan hingga Rp15 miliar selama dua musim yang lalu. Sehingga, pencapaian untuk paruh musim ini bisa dibilang sudah luar biasa," ujar Abdul Haris.
Jika dirata-rata, pendapatan Arema FC adalah Rp7,5 miliar, baik di Liga 1 2017 maupun 2018. Jumlah itu lalu dibagi dengan 17 kali laga kandang selama semusim hingga mencapai rataan lebih dari Rp441 juta per pertandingan.
Sementara itu, di paruh musim Shopee Liga 1 2019, Arema FC sudah mencatat pendapatan sebesar Rp5 miliar sebelum dipotong pajak dan biaya operasional. Jika laba bersihnya Rp3,5 miliar, paling tidak pendapatan panpel bisa mencapai rataan Rp200 juta per partai.