FOOTBALL265.COM - Mencari kandidat terbaik bila Simon McMenemy didepak dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia, siapa kira-kira yang pantas mengganti posisi mantan juru latih Bhayangkara FC tersebut?
Keinginan dipecatnya Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas sendiri muncul tepat setelah skaut Garuda menelan kekalahan kedua di babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia 2022 kontra Thailand pada Selasa (10/9/19) lalu.
Setelah sebelumnya kalah tipis 2-3 dari Malaysia, tim asuhan Simon McMenemy itupun kembali menanggung malu di kandang sendiri usai dibantai Thailand dengan skor telak 0-3.
Kalah beruntun membuat tekanan dari suporter Timnas Indonesia pun langsung datang bertubi-tubi, bahka muncul petisi #SimonOut yang digagas salah satu suporter Timnas Indonesia lewat halaman change.org.
Tak ada penjelasan detail mengenai hal-hal apa saja yang menjadi penyebab tuntutan agar pelatih Simon Mcmenemy harus angkat kaki dari Timnas Indonesia dalam petisi tersebut.
Si pembuat petisi hanya menuliskan singkat bahwa kekalahan dari Malaysia dan Thailand di kandang sendiri menjadi alasan dibuatnya petisi tersebut.
"Kekalahan memalukan dari Malaysia dan Thailand dikandang sendiri, membuat Kami Suporter Timnas Indonesia ingin Simon Mcmenemy mundur dari kursi Pelatih Timnas Indonesia," tertulis dalam petisi.
Andai memang benar Simon harus melepas jabatannya dari pelatih Timnas, menarik untuk menerka sosok pengganti yang pas dan mampu membawa Timnas meraih hasil lebih di kualifikasi Piala Dunia 2022 ini.
Melihat dari dua pertandingan awal Kualifikasi Piala Dunia 2022, terlihat jelas jika Simon McMenemy merupakan tipe pelatih yang bersifat pragmatis.
Simon tipe pelatih yang tak mau berlama-lama memegang bola. Ketika bola berhasil didapat, saat itu juga serangan cepat dibangun. Termasuk memulai serangan dari umpan jarak jauh ke kotak penalti lawan.
Hal tersebut dianggap sebagai suatu kelemahan sekaligus kesalahan besar Simon, pasalnya para pemain Timnas kurang begitu baik dalam memberikan umpan lambung, terbukti pola serangan tersebut selalu dapat dihentikan pemain bertahan lawan.
Cara bermain tersebut bahkan mendapat kritikan tajam dari pemerhati sepak bola Tanah Air, Justinus Lhaksana alias Coach Justin yang ia tuangkan dalam channel You Tube pribadinya.
"Gue pertanyakan apakah Simon percaya dengan kapasitas pemain bahwa sebenarnya kita bisa enggak bermain dengan short pass. Kalau long pass kita gak sanggup karena akurasi dan teknik tidak bagus, kenapa kita tidak bermain bola pendek karena kita punya kapasitas di situ," ucap Justin.
Berdasarkan data tersebut, FOOTBALL265.COM coba merangkum deretan pelatih yang mungkin layak menggantikan Simon McMenemy di kursi kepelatihan Timnas jika mantan pelatih Bhayangkara FC tersebut didepak.
1. Stefano Cugurra Teco
Nama pertama muncul dari pelatih Liga 1 yakni Stefano Cugurra Teco, juru latih Bali United tersebut memang cukup impresif selama membesut laskar Serdadu Tridatu.
Di bawah arahan Teco pun Bali United berhasil memuncaki klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 40 angka, selisih tujuh poin dari Tira-Persikabo yang berada di bawahnya.
Gaya permainan Bali United pun berubah saat Teco membesut tim tersebut, terlihat Bali United lebih banyak bermain satu dua sentuhan yang langsung menusuk ke jantung pertahanan lawan.
Ketika bola berhasil direbut, permainan satu dua akan berakhir di kaki para gelandang, dan dari tengah bola langsung diarahkan ke jantung pertahanan lawan entah ke winger atau pun ke kotak penalti.
Taktik seperti ini mungkin akan cocok dengan komposisi pemain Timnas yang ada saat ini, apalagi Timnas banyak dihuni para gelandang potensial macam Evan Dimas, Manahati Lestusen, ataupun Zulfiandi.
2. Seto Nurdiantoro
Berikutnya masih dari pelatih lokal, yakni Seto Nurdiantoro yang gaya permainannya saat membesut PSS Sleman sangat menghibur namun agresif di Liga 1.
Berstatus sebagai tim promosi, PSS Sleman dibawah arahannya berhasil menembus papan tengah klasemen sementara dan mampu mengalahkan beberapa tim besar seperti PSM Makassar, Persebaya, serta Madura United.
Mengandalkan kecepatan pemain sayap serta sentuhan satu dua di lini tengah, penyerangan PSS Sleman benar-benar menjadi momok lini pertahanan lawan. Terbukti Yevhen Bokhashvili masuk dalam lima besar top skor Liga 1 saat ini.
Salah satu penampilan terbaik PSS Sleman adalah saat berhadapan dengan PSM Makassar, terlihat jika para pemain Super Elja saat mendapat bola langsung memanfaatkan kecepatan sayapnya dan dengan permainan satu-dua mencoba masuk ke kotak penalti untuk melepaskan sepakan.
Gaya permainan tersebut tampak cocok jika diterapkan di Timnas, tak perlu memaksakan umpan panjang dari lini pertahanan, tetapi Timnas bisa bermain dengan memaksimalkan para pemain sayap yang dikenal punya kecepatan.
3. Luis Milla
Mungkin pelatih satu ini merupakan harapan besar para suporter Timnas, pasalnya dibawah arahan Luis Milla permainan Garuda benar-benar enak dilihat dan mampu membahayakan lini pertahanan lawan.
Bersama Milla, Timnas tak banyak membuang bola dengan umpan-umpan lambung, melainkan bermain umpan pendek serta memanfaatkan kecepatan pemain sayap.
Eks pelatih Timnas Spanyol U-21 itu kerap memerintahkan pemainnya untuk berlama-lama dengan bola. Permainan selalu dibangun dari lini belakang, kemudian masuk ke sektor gelandang sebelum mampir ke barisan depan.
Itulah tadi beberapa sosok yang mungkin cocok menukangi Timnas Indonesia selepas era Simon McMenemy. Sejatinya masih banyak nama pelatih tenar yang layak membesut Evan Dimas CS, namun faktor dana serta adapatasi pemain bakal menjadi hambatan jika PSSI memaksa mendatangkan pelatih asing baru lagi.