Liga Indonesia

Tak Puas Arema Imbang, Oknum Aremania Nyaris Baku Hantam dengan Pemain

Jumat, 13 September 2019 23:04 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Ian Setiawan/FOOTBALL265.COM
Sylvano Comvalius mendapat cacian setelah gagal mengeksekusi penalti di laga Shopee Liga 1 2019 antara Arema FC vs Borneo FC di Stadion Kanjuruhan. Copyright: © Ian Setiawan/FOOTBALL265.COM
Sylvano Comvalius mendapat cacian setelah gagal mengeksekusi penalti di laga Shopee Liga 1 2019 antara Arema FC vs Borneo FC di Stadion Kanjuruhan.

FOOTBALL265.COM - Segelintir oknum Aremania nyaris baku hantam dengan pemain Arema FC usai pertandingan Shopee Liga 1 2019 melawan Borneo FC yang berakhir 2-2, Jumat (13/9/19).

Sejumlah fans Arema terlihat nyaris baku hantam dengan pemain Arema FC setelah melancarkan protes verbal hingga turun ke lapangan pasca peluit panjang berbunyi di Stadion Kanjuruhan.

Insiden itu bermula dari aksi mendatangi suporter yang dilakukan pemain Arema FC selepas laga. Lantaran tidak puas dengan performa mereka, Aremania di sudut selatan tribun VIP lalu turun dan melancarkan protes keras secara verbal di hadapan pemain.

Sandi Firmansyah sempat terpancing emosinya dan terlibat adu mulut dengan seorang suporter. Kiper Arema FC itu bahkan nyaris baku hantam karena diduga mendapat protes keras dengan kata-kata kasar oleh oknum Aremania tersebut.

"Bahwa memang ada Aremania yang tidak bisa menahan diri. Padahal, seharusnya hasil apa pun yang didapat tim harus disikapi secara bijak," beber Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.

Beruntung, Hamka Hamzah ikut turun tangan. Suasana yang sudah panas itu berangsur mereda setelah para Aremania yang protes itu dihadapi sendiri oleh kapten tim Singo Edan tersebut.

"Kalau tidak bisa menahan diri, akibatnya jelas akan merugikan tim. Denda yang lebih besar berdampak pada finansial klub," sambung dia.

Pihak Arema FC juga tidak menutup mata atas ancaman sanksi yang kembali membayangi. Sebelum terjadinya insiden itu, pada akhir laga Shopee Liga 1 2019 kontra Borneo juga diwarnai lemparan satu dua botol air mineral ke arah lapangan, terutama kepada asisten wasit yang berdiri di samping selatan.

1