Dalam pertandingan AS Roma vs Sassuolo kemarin malam, Mkhitaryan dipasang sebagai starter oleh sang pelatih, Paulo Fonseca.

Dia bermain sejajar dengan Lorenzo Pellegrini dan Justin Kluivert di posisi gelandang serang dalam formasi AS Roma kemarin malam, yakni 4-2-3-1. Tentu saja ketiga gelandang itu harus menjadi 'pelayan' Edin Dzeko.

Dalam statistik yang dihimpun dari whoscored.com, penampilan Mkhitaryan memang sangat bersinar. Bahkan situs penyedia statistik pertandingan itu memberi nilai sebesar 7.6 untuk penggawa Timnas Armenia.

Ya, nilai tersebut tentu saja dikarenakan gol debut yang dicetak oleh pemain anyar AS Roma, tapi tidak hanya faktor tersebut saja. Ada beberapa alasan lain kenapa Mkhitaryan bisa dibilang punya debut yang memukau.

Tercatat oleh situs tersebut bahwa Mkhitaryan mencatat hanya melepaskan satu tembakan yang terarah langsung ke gawang Sassuolo, bagaimana tidak, satu-satunya tendangannya itu berbuah gol.

Mkhitaryan mencetak gol ke gawang Sassuolo dengan melepaskan tembakan yang melewati kolong kiper lawan, Andrea Consigli meneruskan umpan mendatar dari Lorenzo Pellegrini. Tanpa menghentikan bola, dia langsung melepaskan first touch dan gol.

Sepanjang 90 menit Mkhitaryan memang boleh saja hanya melepaskan satu tembakan ke gawang Sassuolo, tapi dirinya membuka sejumlah peluang yang membuat permainan AS Roma menjadi atraktif.

Di pertandingan AS Roma vs Sassuolo, Mkhitaryan mencatat sebanyak 56 kali menyentuh bola. Untuk kesuksesan passing, pemain yang akrab disapa Micki ini punya persentase sebesar 82%. Dari 45 total umpan, berhasil diterima baik oleh rekan-rekan setimnya sebanyak 37 kali.

Sinyal bahaya yang dihadirkan Micki di pertahanan lawan juga terbukti oleh statistik. Dirinya harus rela dilanggar, entah itu dijatuhkan atau ditekel sebanyak dua kali oleh para pemain Sassuolo.

Debut Mkhitaryan bersama AS Roma ini tentu sangat jauh berbeda dengan yang dia rasakan saat pertama kali berseragam Arsenal pada Januari 2018 lalu.

Ya, Micki tampil sebagai pemain pengganti yang masuk di menit ke-69 menggantikan Mohamed Elneny. Dirinya saat itu hanya bermain 21 menit dan saat itu Arsenal tertinggal 2-1.

Sayang sekali Micki tak mampu berbuat banyak dan bahkan Arsenal harus kembali kebobolan di menit-menit terakhir. Kekalahan 3-1 harus diterima oleh Arsenal dan Micki di laga debutnya.

Dengan perbedaan yang sangat jauh ini, tentunya Mkhitaryan memiliki harapan baru untuk perjalanan kariernya yang sempat mandek bersama Arsenal di Liga Inggris.

Begitu juga dengan AS Roma yang memang merindukan pemain dengan kualitas matang seperti Mkhitaryan. Semoga saja Micki bisa membawa AS Roma berbicara banyak di Serie A Italia 2019/20 musim ini.