FOOTBALL265.COM - Real Madrid harus dipermalukan pada pertandingan awal penyisihan Grup A Liga Champions 2019/20 melawan Paris Saint Germain, Kamis (19/09/19) dini hari WIB.
Bermain di rumah sendiri, PSG mampu tampil dominan sepanjang pertandingan. Itu terbukti ketika mereka sudah mampu unggul di babak pertama dengan skor 2-0.
Yang lebih menyakitkan lagi, dua gol tersebut lahir dari mantan pemain El Real, yakni Angel Di Maria. Ia mampu mencatatkam brace pada menit ke-14’ dan 33’.
PSG pun berhasil menutup kemenangan dengan skor 3-0 atas Real Madrid setelah Thomas Meunier sukses memanfaatkan umpan silang Juan Bernat.
Tak Mampu Catatkan Shots on Target
Melawan PSG yang tanpa Neymar dan Mbappe, Real Madrid tampak kesulitan. Hal ini dapat dilihat dari statistik laga.
PSG memiliki penguasaan bola 53 persen serta unggul jumlah operan. PSG memang tampil lebih oke di laga ini. Mereka unggul di semua aspek seperti cara bermain, penguasaan lini tengah, serta intensitas permainan.
Real Madrid yang sudah loyo di awal pun terus terbawa hingga akhirnya tak bisa brekembang.
Dari semua itu, yang paling mengusik adalah gagalnya El Real menciptakan satu pun shot on target.
Dari 10 peluang yang didapat, semuanya melenceng dari gawang. Hal ini menunjukkan betapa melempemnya penampilan lini serang Los Blancos di laga ini.
Menurut laporan OptaJose, Catatan buruk ini terakhir kali ditorehkan Real Madrid pada ajang Liga Champions musim 2003/04 silam.
Sebaliknya bagi PSG, mereka sanggup tampil spartan dengan menghujani lima shoot on target yang tiga di antaranya berbuah gol.
Penampilan 'Gila' Angel Di Maria
Tak bisa dipungkiri hancurnya Real Madrid di Paris dini hari tadi tak lepas dari penampilan gemilang dari Angel Di Maria.
Angel Di Maria berhasil mencetak dua gol pada pertandingan perdana Liga Champions antara PSG vs Real Madrid ini.
Hebatnya, ia menjadi pemain kedua dalam sejarah Liga Chasmpions yang berhasil mencetak dua gol ke gawang duo raksasa LaLiga Spanyol, yakni Real Madrid dan Barcelona.
Dalam menyerang, Angel Di Maria sanggup bekerja dengan baik bersama Juan Bernet. Hal ini membuat sisi kanan Real Madrid kewalahan baik dalam membangun serangan maupun bertahan.
Kurangnya Intensitas
Real Madrid bermain dengan formasi 4-3-3 di laga ini. Pelatih Zinedine Zidane cukup sadar timnya kerepotan di sisi kanan menghadapi permainan Angel Di Maria dan Juan Bernet.
Pelatih asal Prancis itu pun mengganti James Rodriguez dan Gareth Bale. Namun, perubahan belum terjadi secara nyata.
Maka terlihatlah kelemahan Madrid yang sesungguhnya di laga ini, yakni kurangnya intensitas permainan. Real Madrid berulangkali kehilangan pertempuran satu lawan satu.
Madrid kalah dengan semangat dari anak-anak PSG yang dihuni pemain-pemain ber-skill yahud. Zidane dalam wawancara seusai laga menyebut adanya perbedaan kelas antara timnya dengan PSG.
Namun, melihat materi pemain Real Madrid yang sesungguhnya lebih mentereng di laga ini, maka pertanggungjawaban Zidane pun lebih patut untuk dipertanyakan.