In-depth

Mencari Faktor Kemerosotan PSIS Semarang di Liga 1

Sabtu, 21 September 2019 15:14 WIB
Penulis: Martini | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSIS Semarang. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSIS Semarang.

FOOTBALL265.COM – Lika-liku perjalanan PSIS Semarang di kompetisi Shopee Liga 1 2019 menarik untuk dikulik. Pasalnya, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu mengalami inkonsistensi dalam setiap pertandingan yang telah dilewati.

Hingga pekan ke-19 Liga 1, PSIS Semarang baru mencatatkan lima kemenangan dan empat hasil imbang. Artinya, tim asal Jawa Tengah itu harus berkonsentrasi di sisa laga untuk dapat tetap bertahan di Liga 1 musim depan.

Ya, PSIS kini masih rawan terjatuh dalam zona degradasi, sebab hanya mampu meraih 19 poin dari 19 laga yang telah dilewati, hingga tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara. Sementara Kalteng Putra dan Persija Jakarta berpeluang untuk melompati capaian PSIS kini.

Laskar Mahesa Jenar memang mendapat angin segar dari bursa transfer putaran pertama Liga 1, yakni dengan kedatangan sejumlah pemain anyar, termasuk striker asing berpengalaman, Bruno Silva. Namun hal itu belum menjadi jaminan PSIS akan terus meraih kemenangan.

Belum ada gebrakan signifikan yang dilakukan PSIS dalam kompetisi Liga 1 2019, bahkan peringkat tim justru kian merosot di akhir putaran pertama. Mampukah tim yang identik dengan warna biru itu memberi kejutan di putaran kedua Liga 1?

Inkonsisten Berujung Pemecatan Pelatih

Setelah PSIS Semarang sukses mengandaskan tuan rumah PSS Sleman dengan skor 1-3 pada pertengahan Juli lalu, Dewi Fortuna seakan tak lagi menaungi Laskar Mahesa Jenar.

Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan tak pernah menang dalam tujuh pertandingan, hanya ada dua hasil imbang dan lima kekalahan sejak akhir Juli hingga Agustus 2019.

Puncaknya, ketika pelatih Jafri Sastra harus dipecat paska kekalahan kandang menghadapi Persipura Jayapura dengan skor 1-3, awal Agustus lalu. Widyanto naik sebagai caretaker, sebelum akhirnya manajemen mendatangkan Bambang Nurdiansyah ke tim.

Selain perihal pelatih, sejatinya PSIS Semarang memang memiliki kendala dalam materi pemain, khususnya pemain asing. Benar saja, pelatih anyar Bambang Nurdiansyah langsung melepas tiga pemain asing di bursa transfer putaran pertama.

Patrick Mota dan Shohei Matsunaga tak mencatatkan performa impresif, sementara Silvio Escobar belum mampu menjadi target-man seperti harapan tim. Praktis, ketiganya dilepas untuk membuka slot kedatangan Bruno Silva, Claudir, dan Jonathan Cantillana.

Dengan hadirnya ketiga penggawa asing tersebut, ditambah dengan Wallace Costa yang masih dipertahankan hingga kini, maka setidaknya akan ada perubahan kekuatan tim. Hal ini memang sempat teruji ketika PSIS Semarang sukses menumbangkan PSM Makassar di kandangnya.

Namun, keberuntungan itu lagi-lagi terlepas di dua laga setelahnya, ketika PSIS justru takluk dari Persija Jakarta (15/09/19), dan kembali dipermalukan Persebaya Surabaya saat harus kalah empat gol tanpa balas saat bermain di kandang, Jumat (20/09/19) kemarin.

Harapan tentu masih ada untuk PSIS Semarang, yang memiliki potensi dalam mengembangkan sepak bola Indonesia. Hanya saja tim masih perlu perbaikan dalam hal kekompakan pemain, termasuk kerja sama antara pemain asing dan pemain lokal.