Liga Indonesia

Merasa Dirugikan, Arema FC Tidak Setuju Pada Dua Keputusan Wasit

Sabtu, 21 September 2019 09:40 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Isman Fadil
© INDOSPORT/Ian Setiawan
Hamka Hamzah tengah menguasai bola di pertandingan Persela Lamongan vs Arema FC, Jumat (20/09/19). Copyright: © INDOSPORT/Ian Setiawan
Hamka Hamzah tengah menguasai bola di pertandingan Persela Lamongan vs Arema FC, Jumat (20/09/19).

FOOTBALL265.COM - Arema FC tersandung usai dikalahkan Persela Lamongan dengan skor 0-2 dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Surajaya, Jumat (20/9/19). Tim Singo Edan menyatakan tidak setuju pada dua keputusan wasit yang cukup merugikan, sehingga berpengaruh atas hasil akhir yang didapat

Keputusan kontroversial wasit yang pertama adalah menyatakan posisi Muhammad Rafli offside di menit ke-9. 

Dalam tayangan ulang, posisi Rafli sebenarnya masih on-side ketika menerima sodoran Takafumi Akahoshi, dan sangat berpeluang mencetak gol lantaran dalam posisi satu lawan satu dengan kiper Persela.

"Tapi Rafli tidak beruntung. Meski secara keseluruhan, performanya cukup bagus menempati posisinya seperti di Timnas U-23 (sebagai second striker)," kata pelatih Arema FC, Milomir Seslija.

Sedangkan keputusan aneh dari Musthofa Umarella berikutnya adalah menganulir gol Riky Kayame di menit 15. Wasit asal DKI Jakarta itu menilai ada pelanggaran handsball ketika eks Winger Persebaya itu menerima umpan lambung Dendi Santoso.

"Jujur, saya menganggapnya sebagai sebuah gol bersih. Saya pikir Riky tidak handsball," beber pelatih asal Bosnia itu.

Kendati demikian, Milomir tidak bersikap ekspresif sebagaimana biasanya. Kali ini sikapnya hanya menyatakan ketidaksetujuannya atas keputusan wasit, dan tidak melayangkan kritik terlalu tajam.

"Ya mungkin wasit punya pandangan lain. Meski saya mengira, bahwa tidak ada yang salah atas gol itu," imbuhnya.

Apa pun itu, Arema FC sudah mengakui kekalahan 0-2 dari Persela yang tampil penuh determinasi. Dia juga menilai dua gol kemenangan Persela tercipta lewat proses yang apik, tanpa dibantu faktor keberuntungan