FOOTBALL265.COM - Arema FC berupaya sebaik mungkin menjadi tuan rumah yang baik di grup B, salah satunya dengan memindahkan venue laga kontra Persebaya Surabaya di laga kedua Grup B Liga 1 Putri musim ini.
Menurut Fuad Ardiansyah, pemindahan venue laga Derby Jatim itu memang menjadi opsi paling terbaik. Meski konteksnya berbeda, lantaran kompetisi tim putri, namun label kedua tim yang menjadi rival berat di sepak bola Jatim, perlu diantisipasi secara bijak.
Arema FC sebelumnya sudah menetapkan Stadion Brantas, sebagai venue pada seri pertama Grup B. Namun dengan alasan keamanan, Derby Jatim dipindahkan ke area lebih terbatas, yakni Kompleks TNI Arhanud yang sama-sama berada di Kota Batu.
"Tapi memang khusus untuk pertandingan melawan Persebaya saja, tempatnya kami pindahkan," tutur Manajer tim Arema FC putri tersebut.
Pemindahan venue juga dimaksudkan untuk menangkal berbagai potensi gangguan terhadap tim lawan. Hal itu berpijak pada insiden serupa yang sempat membayangi tim Arema FC U-20 kala menjamu Persib Bandung, beberapa waktu lalu.
Sementara di venue yang memiliki akses terbatas tersebut, tidak semua penonton atau suporter yang bisa memasuki kompleks TNI yang terkenal dengan penjagaan ketat. Pertimbangan itu yang kemudian membuat laga sarat gengsi itu berjalan penuh fair play dan aman hingga bubar.
"Karena misi kami adalah menjadi tuan rumah yang baik dulu kepada empat tim tamu. Itu juga menjadi target kami di seri pertama kompetisi ini," papar Fuad.
Ditambahkannya, bahwa venue di seri pertama Grup B akan kembali pada kesepakatan awal. Yaitu di Stadion Brantas Kota Batu, dengan Stadion Gajayana di Kota Malang sebagai opsi kedua.