In-depth

Bedah Strategi dan Formasi AC Milan di Bawah Stefano Pioli: Andalkan 2 Regista

Senin, 14 Oktober 2019 19:00 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Alessandro Sabattini/Getty Images
Stefano Pioli eks pelatih Fiorentina. Copyright: © Alessandro Sabattini/Getty Images
Stefano Pioli eks pelatih Fiorentina.

FOOTBALL265.COM - Membedah secara mendalam formasi dan strategi yang bisa dipakai Stefano Pioli di klub Serie A Italia, AC Milan

Klub sepak bola Serie A Italia, AC Milan resmi mengumumkan pelatih barunya pengganti Marco Giampaolo, yakni Stefano Pioli.

Marco Giampaolo didepak dari kursi kepelatihannya di AC Milan pada Rabu, 9 Oktober 2019. Hal itu karena eks pelatih Sampdoria tersebut belum mampu mengangkat performa AC Milan. 

Kehadiran Pioli sendiri sempat ditentang oleh banyak fans Rossoneri. Akan tetapi, Pioli mengaku tetap optimis untuk membawa kesuksesan ke AC Milan dengan pendekatan yang dimilikinya.

Stefano tengah sibuk memmpersiapkan timnya di Milano pekan ini. Memang bukan kondisi ideal ketika 12 pemain intinya harus pergi membela tim nasional. 

Namun, Pioli tetap harus menyusun strategi dan formasi terbaik jelang menghadapi Lecce pada 20 Oktober mendatang.

Pada latihan uji coba melawan tim Primavera beberapa waktu lalu, Pioli mencoba memainkan formasi 4-3-3. Secara hasil, AC Milan mampu menang telak 4-0 walau dihuni pemain-pemain lapis kedua. 

Ada kemungkinan Pioli bakal mengubah formasi Milan dari 4-3-1-2 ke 4-3-3. Namun, itu tak mutlak. Pioli sendiri selama ini dikenal dengan formasi favoritnya 4-2-3-1 yang mengandalkan dua regista. 

4-3-3 atau 4-2-3-1?

Penting bagi Stefano Pioli untuk belajar dari kesalahan pelatih Milan sebelumnya dan tak mengulanginya lagi. 

Oleh karena itu, Pioli pun harus menawarkan ide dan strategi baru untuk Milan. Menyusul uji coba melawan Primavera, ada kemungkinan Pioli bakal memakai formasi 4-3-3 seperti ketika era Gattuso dulu. 

Formasi 4-3-3 sendiri bukan barang baru bagi Pioli. Ketika masih membesut Fiorentina. Pioli juga memakai formasi ini. Formasi ini juga terbilang aman lantaran Milan baru memakainya musim lalu. 

Jika formasi ini yang dipakai, maka empat bek Milan akan dihuni oleh Theo Hernandez (fullback kiri), Romagnoli (tengah), Musacchio (tengah), dan Davide Calabria/Andrea Conti (fullback kanan). 

Di posisi tiga gelandang, Pioli bisa memainkan Lucas Paqueta, Ismael Bennacer, dan Franck Kessie. Sementara di trio penyerang ada Rafael Leao (kanan), Piatek (tengah), dan Suso (kanan). 

Formasi 4-3-3 bukan satu-satunya formasi yang bisa ditawarkan Pioli. Kemungkinan besar, Pioli juga bisa memainkan formasi 4-2-3-1. 

Formasi 4-2-3-1 dipakai Pioli saat membesut Inter Milan dan Lazio. Di banding 4-3-3, formasi ini sebetulnya lebih akrab dengannya. 

Alasan bahwa 4-2-3-1 masih cocok untuk Pioli adalah karena Milan memiliki pemain yang dapat menyesuaikan sistem ini dengan baik. 

Di bawah mistar gawang, Pioli jelas masih mengandalkan Gigio Donnarumma. Di formasi empat bek, Milan bisa memakai Theo Hernandez (fullback kiri), Romagnoli (tengah), Musacchio (tengah), dan Andrea Conti (kanan). 

Nah, yang membedakan dengan 4-3-3 adalah, formasi 4-2-3-1 mengandalkan dua regista di depan pertahanan. Posisi ini pun cocok diisi oleh Ismael Bennacer dan Franck Kessie. 

Franck Kessie dan Ismael Bennacer bisa dibilang menjadi duo yang ideal di depan pertahanan untuk memberikan perlindungan defensif serta energi, keuletan dan kemampuan untuk maju dengan pergerakan yang kuat. 

Bergeser ke depan, dua gelandang kreatif yakni Giacomo Bonaventura (kanan) dan Lucas Paqueta (tengah) memiliki kecepatan dan dinamika yang dibutuhkan untuk sepertiga akhir lapangan.

Kedua pemain ini akan diimbangi oleh Suso di sisi kanan. Sementara di posisi ujung tombak Piatek masih jadi pilihan utama. Pioli bisa melakuakan perubahan dengan memasukan Rafael Leao menggantikan Bonaventura. 

High Pressing

Baik formasi 4-3-3 maupun 4-3-2-1 memiliki kesamaan dengan menitikberatkan serangan dsisi sayap. Maka dari itu, Pioli pun akan mengutamakan pemain yang memiliki kecepatan, skill mumpuni, dan mampu memberi umpan silang. 

Sosok Theo Hernandez, Andrea Conti, dan Suso cocok dengan kriteria ini. Maka dari itu mereka wajib dimasukkan ke dalam tim inti. 

Selain itu, tim-tim yang ditangani Stefano Pioli terkenal dengan pressing ketat saat kehilangan bola. Pioli biasanya mendorong seluruh timnya untuk meningkatkan tekanan. 

Tekanan pun juga berlanjut saat memegang bola. Tim Pioli biasa menggerakan pemain-pemainnya untuk aktif maju ke depan ketika tengah membangun serangan. 
 
Tentu saja ini akan melelahkan bagi pemain bertahan yang harus siap maju-mundur dalam menyerang dan bertahan. 

Kabar Baik untuk Piatek

Satu hal yang pasti dari formasi ini adalah Stefano Pioli akan mengandalkan Krzysztof Piatek di ujung tombak. 

Seperti laporan La Gazzetta dello Sport, dengan kembali ke 4-3-3, Piatek bisa didorong ke depan gawang di mana ia sangat berbahaya. 

Hal yang sama juga berlaku dalam formasi 4-2-3-1. Piatek akan jadi ujung tombak yang disokong tiga gelandang serang sekaligus. 

Sekarang tinggal tergantung pada Piatek untuk dapat memanfaatkan peluang di depan gawang. Jika Piatek masih juga kesulitan mencetak gol dalam permainan terbuka, Stefano Pioli pun terpaksa harus mengambil keputusan awal yang sulit untuk mencari alternatif striker Polandia itu.