Liga Indonesia

Diwarnai Aksi WO, Persibat Degradasi dan PSPS Tetap di Liga 2

Kamis, 17 Oktober 2019 21:04 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis: Yanto/Football265.com
Persibat Batang harus mengakhiri Liga 2 2019 dengan buruk karena ter degradasi ke Liga 3 setelah kalah dari tuan rumah PSPS Riau di laga yang diwarnai WO. Copyright: © Grafis: Yanto/Football265.com
Persibat Batang harus mengakhiri Liga 2 2019 dengan buruk karena ter degradasi ke Liga 3 setelah kalah dari tuan rumah PSPS Riau di laga yang diwarnai WO.

FOOTBALL265.COM – Persibat Batang harus mengakhiri kompetisi Liga 2 2019 dengan hasil cukup buruk. Tim asal Jawa Tengah ini terpaksa harus degradasi ke Liga 3 setelah kalah dari tuan rumah PSPS Riau pada laga pamungkas wilayah barat.

Klub berjuluk Laskar Banteng Alas Roban ini kalah dari Askar Bertuah pada laga yang berlangsung di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Kamis (17/10/2019) sore.

Pada pertandingan Liga 2 tersebut, anak asuh Bona Simanjuntak sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Angga Febryanto Putra pada menit ke-10, namun sayangnya keunggulan tersebut langsung dibalas oleh tuan rumah melalui Firman Septian lima menit berselang.

Pada menit ke-34. PSPS mampu menambah keunggulan melalui sepakan penalti Firman Septian. Skor 2-1 pun menutup jalannya babak pertama pada laga yang dipimpin wasit Parizon asal Sumatera Barat.

Di babak kedua, tuan rumah mampu memperlebar keunggulan Riki Saputra pada menit ke-65. Namun sayangnya partai tersebut tidak berjalan hingga laga usai karena tim Persibat menarik diri ke ruang ganti pemain sebelum wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Jika menilik pada regulasi Liga 2 pasal 18A, tim yang sudah menarik diri ke ruang ganti sebelum pertandingan selesai maka akan dianggap kalah secara walk out (WO) dengan skor 3-0. 

Dengan hasil itu, bisa dipastikan pula bahwa Persibat akan degradasi dan PSPS Riau tetap berada di Liga 2 pada musim depan.

Sementara itu, pelatih Persibat, Bona Simanjuntak, memberi komentarnya terkait hal tersebut.

"Kami lakukan itu (WO) untuk melindungi para pemain kami, soalnya wasit sudah keterlaluan dan takutnya kalau pemain ada yang cedera mengingat karirnya masih panjang. Beberapa kali hantaman keras dari pemain PSPS dibiarkan dan bisa membahayakan pemain saya," kata Bona Simanjuntak kepada redaksi berita olahraga FOOTBALL265.COM.

"Tadi pertandingan masih sisa sekitar 15 menit dan kondisi sudah tidak kondusif, gol pertama offside, gol kedua penalti tidak jelas, kami sudah terlalu sabar melihat kelakuan wasit seperti itu," ujar pelatih Persibat tersebut.