Catatan 36 gol menjadi bukti ketajaman lini depan Persiraja Banda Aceh. Kombinasi produktivitas gol dan keangkeran Stadion H. Dhimurtala akan menjadi modal kuat mereka lolos ke semifinal.

Jelang babak delapan besar Liga 2, Persiraja terus mengasah kekompakan tim. Perbaikan di laga tandang akan menjadi salah satu evaluasi mereka.

“Persiapannya latihan lebih fokus agar menjaga kekompakan tim lebih terjaga, supaya pada waktunya nanti kamu semuanya berada di performance terbaik untuk mencapai tujuan tim Persiraja,” papar Eriyanto.

Pemain Kunci: Assanur Rijal

Assanur Rijal menjelma idola baru publik Aceh. Putra asli Aceh ini merupakan top skor Persiraja sepanjang Liga 2 dengan torehan sebelas gol di babak grup.

Catatan gol pemain berjuluk Torres ini hanya terpaut dua gol dari top skor sementara Liga 2 asal Persita Tangerang, Sirvi Arfani. Torres ternyata masih berusia 23 tahun dan berpotensi bersinar.

Pelatih: Hendri Susilo

Tidak banyak yang mengenal Hendri Susilo. Akan tetapi, ia berhasil memoles Persiraja sebagai tim yang mengerikan di Grup Barat Liga 2.

Kunci kehebatan Persiraja berada di kekompakan pemain. Sebagai pelatih, Hendri Susilo berperan dalam menyatukan chemistry antarpemain.

“Sebagai seorang pelatih, beliau (Hendri Susilo-red) sangat dekat dengan semua pemain. (Dia) pelatih yang mengerti karakter pemain, disiplin dengan waktu, dan serius tapi enjoy,” ungkap Eriyanto.

Persiraja berpeluang merebut satu tiket ke Liga 1. Laskar Rencong memegang segudang rekor, tim terproduktif dan 100 persen kemenangan di kandang.

Persiraja hanya perlu memperbaiki catatan laga tandang. Mereka harus lepas dari beban status juara Grup Barat agar tidak menurun di babak delapan besar Liga 2.