FOOTBALL265.COM – Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, merasa bahwa kompetisi sepak bola Indonesia (Shopee Liga 1 2019) berlangsung tidak wajar. Pria berusia 49 tahun itu menyayangkan banyaknya pengubahan dan pemadatan jadwal pertandingan.
“Sepuluh bulan kompetisi dipadatkan menjadi tujuh bulan akibat Pemilu dan kondisi tertentu. Kerusuhan di Papua kemarin membuat jadwal laga kami ditunda untuk yang ketiga kalinya musim ini,” ucap Kalezic dilansir dari Oemroep Gelderland.
“Hasilnya, kami akan bermain tiap empat hari sekali hingga 22 Desember. Ini sungguh tidak normal. Para pemain menjalani 59 laga yang sudah termasuk pertandingan internasional. Pengelolaan seperti ini jelas tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.
Berkat pemadatan jadwal kompetisi, Kalezic merasa gerah karena tim asuhannya tidak bisa melakukan persiapan secara optimal. Selain itu, kurangnya waktu istirahat semakin membuat kondisi pemain tak layak untuk bermain di level tertinggi.
“Inilah mengapa saya meliburkan pemain enam hari saat jeda internasional. Kami adalah satu-satunya tim dari Sulawesi dan selalu melakukan perjalanan panjang. Sampai markas lawan, kami pun tidak bisa benar-benar latihan dengan baik,” ujar Kalezic.
“Bagaimana tidak, para pemain masih membutuhkan istirahat sebelum laga tandang. Dengan latihan yang hanya sehari, kami tidak bisa melakukan persiapan taktikal. Kami hanya sempat menjajal kondisi lapangan lawan,” tambah Kalezic.
Padatnya jadwal kompetisi nyatanya terlihat dalam performa tandang PSM musim ini. Tim Juku Eja berada di posisi ke-17 klasemen tandang dengan tiga poin dari 10 laga. Tiga poin itu diraih dengan hasil imbang melawan Tira-Persikabo, Persija Jakarta, dan Badak Lampung.
Hingga memasuki pekan ke-24, PSM Makassar masih bercokol di posisi kedelapan klasemen sementara Shopee Liga 1. Tim asal Sulawesi Selatan itu baru mengemas 33 poin dan tertinggal 18 poin dari pemuncak klasemen, Bali United.