Bola Internasional

Indonesia Tampil di Piala Dunia U-20, Fakhri Husaini Ajak Pemain Kerja Keras

Jumat, 25 Oktober 2019 15:09 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Lanjar Wiratri
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, mengajak semua pihak bekerja keras jelang menyambut gelaran Piala Dunia U-20 dalam waktu dua tahun mendatang. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, mengajak semua pihak bekerja keras jelang menyambut gelaran Piala Dunia U-20 dalam waktu dua tahun mendatang.

FOOTBALL265.COM - Indonesia baru saja menorehkan sejarah di ajang sepak bola usai resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada 2021. Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, mengajak semua pihak bekerja keras jelang menyambut gelaran Piala Dunia U-20 dalam waktu dua tahun mendatang.

Kepastian menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 diputuskan dalam acara FIFA Council Meeting di Shanghai China. keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia dinilai buah kerja keras federasi PSSI dala meyakinkan FIFA. Hal ini diutarakan Fakhri Husaini selaku pelatih Timnas Indonesia U-19.

"Ya sekali lagi saya sampaikan, keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia u-20 2021 itu tidak terlepas dari kemampuan Sekjen PSSI (Ratu Tisha Destria). Kemampuan sekjen dan timnya yang bisa meyakinkan, yang bisa memberikan argumentasi, yang bisa memberikan data sehingga tidak ada keraguan lagi dari FIFA untuk lebih memilih Indonesia dibandingkan dengan Peru dan Brasil," ucap Fakhri Husaini.

"Kita perlu apresiasilah kerja kerasnya sekjen dan tim dalam membawa perhelatan Piala Dunia ke Indonesia," jelas ia.

Kini setelah dipastikan Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia, Fakhri pun mengajak semua pihak bekerja keras. Yakni bekerja keras untuk menyiapkan Timnas Indonesia.

"Terkait dengan itu, jika sekjen sudah berjuang sedemikian rupa di meja perundingan, tentu tugasnya pemain timnas kita, siapapun pemainnya nanti, siapapun pelatihnya nanti, adalah berjuang melebihi kerasnya perjuangan sekjen di meja perundingan ya. Mereka harus berjuang lebih kuat, lebih gigih lagi tentunya di lapangan," tutup Fakhri.