Liga Indonesia

Apa Kabar Satrio Syam? Tandem Sehati Luar dan Dalam Lapangan Andik Vermansah

Minggu, 27 Oktober 2019 15:13 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Nama Satrio Syam mungkin tidak setenar dibandingkan beberapa pemain berposisi sebagai bek sayap kiri semisal Muhammad Nasuha, Toni Sucipto, dan Ruben Sanadi.

Namun, pemain kelahiran 1 Oktober 1986 ini punya tempat khusus diingatan suporter PSMS Medan, Persebaya Surabaya, dan juga PSM Makassar.

Satrio Syam melejit sebagai bek sayap kiri potensial semasa membela Ayam Kinantan di tahun 2008/09. Ia mengoleksi 22 penampilan sepanjang Indonesian Super League (ISL) di musim tersebut bersama PSMS Medan.

Bersama Bajul Ijo di musim berikutnya, Satrio bereuni dengan sejumlah pemain asal Sulawesi Selatan seperti Djayusman Triasdi dan Andi Oddang. Ia Juga menemukan tandem sehati baik di dalam maupun luar lapangan bernama Andik Vermansah.

Bersama Andik yang berstatus wonderkid di musim tersebut, duet kedua pemain mungil itu menjadi andalan di sektor kiri. Meski pada akhirnya, duet Andik dan Satrio tidak mampu menyelamatkan Persebaya dari jurang degradasi.

Setelah itu, Satrio pun melanjutkan kariernya dengan bergabung bersama klub idola sekaligus kampung halamannya, PSM Makassar. Bersama Pasukan Ramang, ia bermain dari musim 2010 hingga 2013.

Setelah membela PSM, pemain berpostur 1,7 m itu malang melintang membela sejumlah klub. Seperti Pelita Bandung Raya, Semen Padang, dan Persiba Balikpapan sebelum memutuskan pensiun di akhir musim 2017. Lantas apa kabar Satrio Syam saat ini?

Dihubungi redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (26/19/19), Satrio Syam menceritakan kesibukannya pasca pensiun dari dunia sepak bola profesional dan kedekatannya dengan Andik Vermansah.

"Sekarang lagi sibuk kerja sejak tiga bulan lalu. Sebagai sales marketing di salah satu perusahaan mobil di Makassar," ungkap Satrio Syam.

Satrio mengungkapkan alasannya memilih pensiun dari dunia sepak bola. Bahkan, ia tergolong pensiun dini di usia 31 tahun.

"Saya sudah tidak bisa main bola karena cedera lutut, tidak dioperasi makanya kambuhan. Walaupun sekarang sudah mendingan, tapi sudah tidak mampu lagi bermain di liga," jelas ia.

Pria berusia 33 tahun yang saat ini memilih futsal sebagai olahraga favoritku pun menceritakan kisahnya sehingga bisa akrab dengan Andik. Bahkan berlanjut ke dalam lapangan ketika diduetkan mengisi sisi sayap Persebaya.

"Sekali-kali kami sering taruhan kalau Barcelona melawan Real Madrid. Sampai akhirnya keakraban kami berlanjut ke dalam lapangan," tutur Satrio lagi.

Terakhir, Satrio berharap pasca Kongres PSSI pada 2 November nanti, sepak bola Indonesia sudah terhindar dari mafia dan kepentingan politik. Agar bisa tumbuh berkembang dan mengukir prestasi membanggakan.