FOOTBALL265.COM – Sylvano Comvalius menguak perbedaan suasana ketika memperkuat Arema FC dan Bali United di Liga 1. Menurutnya, sejarah Arema FC yang lebih panjang membuat ia merasakan atmosfer rivalitas antarklub yang lebih mendalam.
“Arema FC adalah salah satu klub lama dengan sejarah yang cukup panjang di sepak bola Indonesia. Kamu bisa benar-benar melihat bahwa banyak orang yang tidak suka dengan klub ini,” ucap Comvalius dilansir dari situs Sportnieuws.
“Berbicara suasana suporter, keduanya jelas beda. Saat berada di Bali United pada 2017, saya mungkin bisa sedikit ‘memberontak’ ke suporter. Namun, di Malang, ceritanya sangat berbeda karena anda tidak bisa melakukan itu,” lanjutnya.
Sementara itu, ia pun menikmati waktunya selama di Bali. Ia merasa aman dan tidak ada kekhawatiran selama di sana. Pasalnya, striker berusia 32 tahun ini dikelilingi beberapa pemain kelahiran Belanda seperti Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim.
Bersama Serdadu Tridatu, Comvalius pun langsung pamer ketajaman di musim perdananya. Ia menciptakan rekor top skorer terbanyak semusim dengan 37 golnya. Hingga akhir musim 2019, rekor itu diprediksi masih belum akan terpecahkan.
Setelah sempat pindah ke Thailand dan Malaysia, pemain kelahiran Amsterdam ini kembali ke Indonesia pada awal 2019 untuk memperkuat Arema FC. Dilihat dari jumlah gol, ketajamannya jauh berkurang karena baru menciptakan 5 gol hingga pekan ke-24.
Namun, berkurangnya jumlah gol Sylvano Comvalius ialah sebab dari pergeseran perannya. Berbeda dengan perannya sebagai target man di Bali United, ia kini juga diplot untuk menciptakan umpan dari sisi sayap lapangan.