FOOTBALL265.COM - Keputusan Vijaya Fitriyasa dari bursa pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 mendapat sorotan, tidak terkecuali dari Presiden Pasoepati.
Agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (02/11/19), memunculkan banyak drama dan intrik.
Salah satu hal yang paling disorot adalah keputusan mundur enam calon Ketua Umum (Ketum) yakni Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus, Benny Erwin, Aven Hinelo, dan Sarman El Hakim.
Sebelumnya, dua calon lainnya, La Nyalla Mattalitti dan Brigjen TNI (Purn) Bernhard Limbong sudah lebih dulu mundur. Hingga akhirnya calon tinggal menyisakan Mochamad Iriawan, Arif Wicaksono dan Rahim Soekasah.
Nama pertama akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2013 setelah menang secara aklamasi.
Keputusan Vijaya yang memilih mundur mendapat tanggapan dari Presiden Paseopati, Aulia Haryo Suryo. Langkah yang diambil owner Persis Solo dinilainya sebagai hal positif agar bisa fokus mengelola tim Laskar Sambernyawa.
"Saya sangat mengapresiasi langkah Pak Vijaya untuk mundur dari bursa pencalonan pssi. Menurut kami, memang seharusnya beliau fokus dulu ke Persis Solo," kata pria yang akrab disapa Rio itu kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.
"Banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi segera di tim ini. Termasuk berkomunikasi dengan stakeholder yang ada di Kota Solo," tambah dia.
Rio berharap kepengurusan PSSI yang baru di bawah pimpinan Iwan Bule membuat sepak bola Indonesia lebih maju. Dirinya juga menginginkan adanya kompetisi yang bersih dari hal-hal negatif.
"Semoga KLB PSSI bisa membawa kemajuan untuk sepak bola di Indonesia. Semoga agenda itu ini bisa memberantas mafia bola seperti praktek suap, judi dan pengaturan skor," tegasnya.
Sekadar informasi, selain menetapkan Iwan Bule sebagai Ketum PSSI yang baru, kongres pada 2 November 2019 itu juga menghasilkan nama Cucu Sumantri dan Iwan Budianto sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.