In-depth

Analisis Taktik AC Milan vs Lazio: Pioli Sendiri Masih Bingung

Senin, 4 November 2019 08:37 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© acmilan.com
Stefano Pioli memeluk Leo Duarte usai pertandingan Serie A Italia antara AC Milan vs SPAL. Copyright: © acmilan.com
Stefano Pioli memeluk Leo Duarte usai pertandingan Serie A Italia antara AC Milan vs SPAL.

FOOTBALL265.COM - Analisis taktik dari pertandingan Serie A Italia giornata ke-11 antara AC Milan vs Lazio, di mana Stefano Pioli ternyata masih bingung dengan strateginya sendiri.

Pertandingan AC Milan vs Lazio dilangsungkan di Stadion San Siro, Italia pada hari Senin (04/11/19) dini hari WIB tadi.

Lazio berhasil mencuri kemenangan 2-1 dari AC Milan, skuat asuhan Stefano Pioli, yang bermain di markas sendiri berkat gol dari Ciro Immobile dan Joaquin Correa. 

Yang memprihatinkan adalah gol balasan AC Milan berasal dari aksi gol bunuh diri bek tengah Lazio, Bartolomeu Jacinto. Ini artinya, Milan sama sekali tak bisa cetak gol di laga menghadapi Lazio.

INDOSPORT melihat ada beberapa hal yang bisa dibahas secara taktikal dari kekalahan kedua AC Milan di bawah era kepelatihan Stefano Pioli yang baru menjalani 4 pertandingan.

Kami melihat dari hasil pertandingan AC Milan vs Lazio dini hari tadi, Stefano Pioli sendiri masih bingung dengan pilihan taktiknya. 

Seperti apa kebingungan Pioli yang INDOSPORT lihat? Berikut analisis taktik AC Milan vs Lazio untuk para pembaca setia.

Rotasi yang Mengherankan dari AC Milan

Pertama-tama kita akan melihat formasi yang diterapkan oleh AC Milan dan siapa saja yang mereka turunkan sejak menit pertama.

Jika dibandingkan saat kemenangan pertama Pioli menghadapi SPAL di laga sebelumnya, AC Milan sebenarnya tetap memakai formasi yang sama. Yaitu 4-3-3, dengan trio lini serang yang masih sama.

Ya, Pioli masih mempercayakan trio lini serang kepada Hakan Calhanoglu dan Samu Castillejo untuk membantu Krzysztof Piatek yang ditugaskan sebagai target man.

Tapi ada sedikit rotasi di lini tengah AC Milan saat menghadapi Lazio. Ya, Lucas Paqueta di geser menjadi gelandang tengah sebelah kiri dan Rade Krunic di sebelah kanan.

Padahal pada kemenangan menghadapi SPAL, Pioli menempatkan Paqueta sebagai gelandang tengah tapi di sebelah kanan. Alhasil, playmaker asal Brasil itu tampil apik dengan catatan 6 shots, 7 dribel sukses dan menang duel udara 4 kali.

Entah apa yang mendasari keputusan Pioli, dia menggeser Paqueta ke sebelah kiri saat menghadapi Lazio dan menduetkannya dengan Krunic, yang bermain starter untuk pertama kalinya musim ini.

Paqueta terlihat bermain buruk dan sulit untuk mengatur serangan AC Milan. Whoscored mencatat nilainya pun hanya 6,18 dengan total shots hanya satu, tak mampu melakukan dribel sama sekali, dan tekel juga hanya sekali sukses.

Tak hanya di lini tengah, Pioli juga membuat perubahan di lini pertahanan dengan menempatkan Leo Duarte, yang bermain gemilang di laga sebelumnya sebagai bek kanan menjadi bek tengah.

Pos bek kanan AC Milan diisi oleh Davide Calabria yang sebenarnya bermain tak terlalu buruk. Tapi statistiknya tak mentereng seperti Duarte ditempatkan di sisi kanan pertahanan di laga sebelumnya.

Bahkan Duarte sendiri yang kembali ditempatkan di bek tengah (posisi aslinya sebenarnya), juga tidak tampil optimal dengan nilai hanya 6,08 dari Whoscored.

AC Milan Unggul, tapi Bingung

Secara formasi memang cukup mengherankan kenapa Pioli tak kembali memainkan Duarte sebagai bek kanan mengingat penampilannya yang apik di laga AC Milan sebelumnya.

Begitu juga yang terjadi pada Paqueta, seperti tak percaya diri untuk maju ke depan membantu serangan. Seperti laga sebelumnya, di mana di posisi gelandang tengah duetnya bukan Krunic melainkan Franck Kessie.

Tapi secara statistik ternyata AC Milan unggul di beberapa aspek dari Lazio. Tapi, seperti kita saja, tentu merasa bingung statistik lebih baik namun bisa kalah.

Untuk total shots misalnya, AC Milan lebih unggul dengan melepaskan 12 tendangan sementara Lazio hanya 8 kali. Tapi di sini efektif atau tidak terlihat, AC Milan hanya tercatat 3 shots on target, sementara Lazio sebanyak 4 kali.

Untuk pass success di laga tadi, AC Milan juga unggul sedikit ketimbang Lazio. Mereka berhasil mencatat 81% pass success, di mana umpan akurasi sebanyak 315 kali dari total 389 umpan.

AC Milan juga tercatat jauh lebih banyak mendapatkan tendangan sudut, sebanyak 8 kali. Di mana Lazio hanya 4 kali, yang artinya, AC Milan sebenarnya punya kesempatan lebih besar dari lawannya untuk memenangkan laga tadi.

Tapi kembali lagi, berangkat dari rotasi yang tak perlu dilakukan oleh Stefano Pioli, AC Milan terlihat bingung dalam mengawali permainan hingga menyelesaikan peluang.

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan AC Milan akibat dari kebingungan Pioli secara taktikal pun akhirnya diakui sang pelatih usai pertandingan.

"Kami masih membuat banyak kesalahan, seperti melepaskan umpan padahal harusnya kita menahan bola, para pemain terlihat bingung. Tapi secara keseluruhan tim, saya rasa kami mulai membaik," ucap Pioli dilansir dari Football Italia.

Itulah analisis taktik AC Milan vs Lazio yang memang diakui oleh Stefano Pioli sendiri, bahwa skuatnya masih bingung. Dengan kekalahan ini, Rossoneri kini tertahan di peringkat ke-11 klasemen sementara Serie A Italia.