FOOTBALL265.COM - Masa depan Pep Guardiola di Manchester City mulai jadi tanda tanya seiring hasil negatif yang didapat tim di Liga Inggris.
Manchester City gagal memangkas jarak dengan pemuncak klasemen Liverpool usai dikalahkan klub asal Merseyside tersebut dengan skor telak 3-1 pada laga pekan ke-12, Minggu (10/11/19) lalu.
Man City yang digadang-gadang jagi kandidat kuat juara kita tercecer di posisi keempat dengan 25 poin terpaut 9 angka dari Liverpool di puncak.
The Citizens terancam tak bisa mengulangi prestasi musim lalu di mana mereka sanggup menjuarai Liga Inggris usai menyalip Liverpool.
Sorotan tajam pun jelas mengarah kepada sang pelatih, Pep Guardiola. Dengan komposisi skuat bertabur bintang, Man City gagal dibawanya membayangi Liverpool.
Bayang-bayang pintu keluar Etihad Stadium pun menghantui Guardiola. Namun begitu, sejatinya bukan soal performa saja eks pelatih Barcelona itu bisa meninggalkan Inggris.
Ada sejumlah alasan lain yang bisa jadi pertanda sudah waktunya pelatih 48 tahun itu angkat kaki dari Manchester akhir musim ini.
Siklus Guardiola
Pep Guardiola adalah salah satu pelatih terbaik sekaligus tersukses di dunia saat ini. Sepanjang karier kepelatihannya, ia pernah menangani tiga klub besar Eropa, yakni Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City.
Saat bersama Barcelona, ia pernah memenangkan treble winner pada musim 2008-2009. Sementara saat mengasuh Munchen, ia membawa FC Hollywood hattrick juara Bundesliga Jerman.
Berbagai rekor pun diciptakan oleh Guardiola semasa di Barcelona dan Muncehen. Kehebatannya pun membuat dirinya terhindar dari pemecatan.
Bak kaisar, Guardiola memiliki era sendiri dalam memimpin klub. Jika ditilik dari rekam jejaknya, maka empat musim atau empat tahun adalah masa efektif Guardiola melatih sebuah klub.
Di Barcelona misalnya, ia melatih dari tahun 2008 sampai 2012. Rentang waktu ini dilanjutkannya kala melatih Bayern Munchen dari tahun 2013 sampai ia pergi pada 2016 untuk melatih Manchester City. Di Manchester City, Pep Guardiola saat ini tengah memasuki tahun keempat.
Saat ini, Guardiola masih terikat kontrak dengan Manchester City hingga tahun 2021 mendatang. Namun hal itu tak membuatnya menutup peluang meninggalkan The Citizens.
Jika menilik kebiasaan melatih Pep, maka tahun ini seharusnya jadi yang terakhir dirinya di Man City.
Selama di Man City, Guardiola terbilang cukup sukses. Sempat terseok-seok di musim pertama, setelahnya Guardiola sanggup menjuarai Liga Primer Inggris dua musim beruntun.
Namun, berbeda dengan dua klub sebelumnya, Guardiola terancam tak bisa meninggalkan jejak manis di musim terakhir. Sebabnya, musim ini peluang juara Man City di Liga Inggris cukup sempit.
Walau Pep masih memiliki peluang di kompetisi Liga Champions. namun kegagalannya di Liga Inggris bisa menjadi pemicu dirinya hengkang dari Etihad Stadium.
Kembali ke Bayern Munchen?
Pep Guardiola pun tak perlu takut untuk menganggur jika meninggalkan Man City. Sebab, klub raksasa Eropa lainnya telah siap menampung dirinya.
Menariknya, klub terdepan yang meinginkan jasanya adalah mantan tim asuhannya, Bayern Munchen.
Munchen memang tengah babak belur musim ini usai tampil tak meyakinkan di Bundesliga disusul pemecatan pelatih Niko Kovac.
Dilansir dari laman berita sepak bola internasional Daily Mail, Pep Guardiola muncul sebagai kandidat kuat pelatih baru Bayern Munchen setelah ia diketahui mengunjungi kamp latihan Die Bayern beberapa waktu lalu.
Terlebih, sejumlah sumber menyebutkan bahwa Guardiola tak lagi menemukan kebahagiaan bersama Manchester City. Keluarganya pun juga dikabarkan tidak menyukai kehidupan di Manchester dan hingga kini masih memiliki tempat tinggal di Munchen.
Situasi itu membuat Bayern Munchen punya peluang besar untuk memboyong kembali Pep Guardiola ke Allianz Arena. Presiden Die Bayern, Uli Hoeness, jelas akan menjadikan Guardiola sebagai solusi jangka panjang klubnya.
Jadi, memang sudah saatnya Pep Guardiola meninggalkan Manchester City akhir musim ini.