FOOTBALL265.COM - Kemenangan tipis 1-0 Persela Lamongan atas Perseru Badak Lampung terasa bak laga penentuan juara untuk zona degradasi Liga 1 2019, lantaran diwarnai penuh intrik di Stadion Gelora Surajaya Lamongan, Rabu (20/11/2019).
Awalnya, laga berjalan monoton dan cenderung membosankan. Tak pelak, permainan template khas Persela berbuah caci maki dari suporternya sendiri sepanjang 60 menit.
Namun, semuanya berubah sejak hadiah penalti diberikan Dodi Setia Purnama di menit ke-71. Eksekusi Alex Dos Santos gagal berbuah gol, dan merubah tampilan lapangan stadion kebanggaan LA Mania tersebut.
Emosi tak tertahankan lalu membuat ribuan suporter marah dan menyerbu lapangan. Wasit asal Jawa Barat lalu menghentikan laga tepat di menit 72, dan berlangsung hingga kurang lebih 60 menit.
Heroiknya, kemenangan Persela atas Perseru Badak Lampung ditentukan di menit-menit akhir laga. Zaenuri melepaskan shooting dalam situasi kemelut usai sepak pojok, tepat 3 menit dari 5 menit masa perpanjangan waktu babak kedua.
Tak pelak, para pemain Persela baik di lapangan maupun di bench, meluapkan gol kemenangan itu secara histeris. Euforia tiga angka itu pun bak sudah memastikan tim Laskar Joko Tingkir meraih juara dari zona degrafasi, alias berada di batas paling aman.
"Semoga tekad kami untuk menghindari degradasi bisa terealisasi di setiap laga selanjutnya," tandas defender Persela, Arief Satria sambil menahan haru dari air matanya.
Sayangnya, pesta kemenangan Persela di Liga 1 itu kembali dinodai dengan aksi tak sportif penonton. Suporter Persela yang bertahan di tribun VIP, menghujani pemain lawan dengan sejumlah botol air mineral dan caci maki, saat mereka memasuki lorong ruang ganti.