Bola Internasional

Egy Maulana atau Ikhsan Fandi, Siapa Pemain Eropa yang Berjaya di Laga Timnas U-23 vs Singapura?

Kamis, 28 November 2019 14:53 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Lanjar Wiratri
© Grafis: Football265.com
Egy Maulana Vikri atau Ikhsan Fandi, siapa pemain Eropa yang bakal berjaya di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Singapura. Copyright: © Grafis: Football265.com
Egy Maulana Vikri atau Ikhsan Fandi, siapa pemain Eropa yang bakal berjaya di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Singapura.

INDOSPORT. COM - Egy Maulana Vikri dan Ikhsan Fandi, jadi dua pemain jebolan Eropa yang bakal saling sikut dalam laga SEA Games 2019 antara Timnas Indonesia U-23 vs Singapura. Siapa sosok yang bakal berjaya?

Pentas SEA Games 2019 Kamis (28/11/19) malam nanti akan menggelar pertandingan cabang olahraga sepak bola Grup B antara Timnas Indonesia U-23 vs Singapura. Laga bakal dilangsungkan di Stadion Rizal Memorial mulai pukul 19.00 WIB.

Soal modal jelang pertandingan, kedua tim memang nampak memiliki kiprah berbeda. Timnas Indonesia U-23 menang atas Thailand pada laga perdana, sedangkan Singapura hanya tertahan imbang 0-0 kala jumpa Laos.

Namun untuk soal komposisi pemain, Timnas Indonesia U-23 dan Singapura memiliki sebuah kesamaan. Keduanya diketahui sama-sama punya bintang jebolan sepak bola Eropa.

Timnas Indonesia U-23 dengan bangga mengusung nama Egy Maulana Vikri yang merumput di Liga Polandia bersama Lechia Gdansk. Kalau Singapura, ada Ikhsan Fandi yang menjadi penyerang di klub Liga Norwegia, Raufoss IL.

Berkaca dari kedua nama tadi, siapa yang nanti malam akan berjaya? Demi membuat perkiraannya, mari kita bandingkan statistik milik Egy dan Ikhsan.

Perbandingan Kualitas Egy dan Ikhsan

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-23, Egy Maulana Vikri usai mencetak gol ke gawang Timnas Iran u-23 di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, Sabtu (16/11/19). Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTSelebrasi pemain Timnas Indonesia U-23, Egy Maulana Vikri usai mencetak gol ke gawang Timnas Iran u-23 di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, Sabtu (16/11/19).

Mulai dari Egy terlebih dahulu, pemain berusia 19 tahun ini bergabung dengan Lechia Gdansk sejak musim panas 2019. Kala pertama kali bergabung dulu, Egy langsung mendapatkan nomor punggung spesial, yaitu 10.

Menjalani musim perdana bersama Lechia yang merupakan klub peserta kasta tertinggi Liga Polandia, Egy nampak kesulitan mendapatkan menit bermain. Pelatih Lechia lebih banyak memberikan Egy kesempatan bermain di Lechia II (tim junior).

Bila dijumlahkan, Egy sembilan kali masuk daftar tim utama Lechia di Liga Polandia, itu pun hanya menjadi pemain cadangan saja. Dari sembilan kesempatan, Egy dua kali diturunkan sebagai pemain pengganti dengan total bermain selama 10 menit.

Walau jarang bermain, Egy tetap berperan dalam gelar juara yang diraih klubnya. Egy berhak atas rekam jejak gelar Piala Polandia 2018/19, serta Piala Super Polandia 2019/20.

Pada musim kedua, Egy nasibnya kurang lebih serupa. Agak berbeda, Egy pada laga pekan ke-2 Liga Polandia 2019/20 dipercaya masuk starting XI menempati posisi winger kanan, dan bermain selama 45 menit.

Beralih ke sosok Ikhsan, namanya menjadi bagian skuat Raufoss IL sejak 12 Januari 2019. Ia merapat setelah diboyong dari klub Singapura, Young Lions.

Bergabungnya Ikhsan ternyata begitu dimaksimalkan oleh Raufoss. Buktinya saja, Ikhsan diberikan menit bermain reguler dengan catatan 26 penampilan.

Ikhsan yang berposisi sebagai penyerang pun juga turut menyumbangkan gol untuk Raufoss. Berdasarkan data situs Transfermarkt, Ikhsan total mencetak lima gol dari 26 kali kesempatan bermain.

Walau terkesan lebih bagus daripada Egy karena mendapatkan menit bermain yang banyak, Ikhsan tetap memiliki catatan minor. Klub yang dibela Ikhsan, Raufoss, hanya bermain di kasta kedua Liga Norwegia.

Catatan minor Ikhsan terletak pada torehan gelarnya pula. Tak seperti Egy, kiprah Ikhsan belum mampu mempersembahkan gelar bagi klubnya.

Segala penjabaran di atas menunjukkan bahwa Egy dan Ikhsan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Keduanya masih sama-sama muda dan sedang terus berkembang.

Menerka siapa yang akan berjaya nanti malam, mungkin Egy lebih unggul karena dirinya sudah mencetak satu gol kala Timnas Indonesia U-23 menang 2-0 atas Thailand.

Namun segalanya masih bisa terjadi di lapangan. Jadi, semuanya tinggal tergantung bagaimana kesiapan masing-masing individu, baik Egy maupun Ikhsan dalam menghadapi tekanan laga.