Liga Champions

Jadi Sasaran Rasisme, Striker Inter Milan Ingin UEFA Ambil Tindakan Tegas

Jumat, 29 November 2019 13:53 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Jadi sasaran perundungan rasisme, Romelu Lukaku selaku striker andalan Inter Milan ingin UEFA segera bertindak. Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Jadi sasaran perundungan rasisme, Romelu Lukaku selaku striker andalan Inter Milan ingin UEFA segera bertindak.

FOOTBALL265.COM - Striker andalan Inter Milan, Romelu Lukaku, mendapat kejadian tidak menyenangkan usai membantu kemenangan 3-1 timnya atas Slavia Praha di Liga Champions 2019-2020, Kamis (28/11/19).

Lukaku menjadi korban rasisme para fans tuan rumah. Mendapat penghinaan yang merendahkan harga diri, pemain berusia 26 tahun itu pun berharap ada tindakan tegas dari UEFA selaku badan sepak bola yang menaungi turnamen antraklub Eropa tersebut.

Ini merupakan kali kedua eks striker Manchester United itu mendapat penghinaan berbau rasisme. Sebelumnya, Lukaku sempat mendapat nasib serupa ketika membela Timnas Belgia pada laga internasional.

"UEFA sekarang punya tugas penting yang harus dilakukan, karena ini bukanlah tindakan yang pantas dilakukan di dalam stadion. Ini merupakan kali kedua saya menjadi sasaran rasisme," ujar Romelu Lukaku dilansir dari laman Skysports.

"Kita sekarang berada di era 2019, banyak pemain yang datang dari berbagai negara merumput bersama timnya masing-masing. Kelakuan buruk ini sangat tidak sesuai karena bisa memengaruhi anak-anak," tutupnya.

Romelu Lukaku bukanlah korban pertama terkait reaksi rasisme dari para penonton terhadap pemain. Setidaknya sudah ada banyak korban lain yang telah menjadi sasaran para oknum tidak bertanggung jawab.

Salah satunya ialah Mario Balotelli yang sempat menjadi sasaran perundungan ketika membela Brescia di laga Serie A Liga Italia lanjutan melawan Verona pada 3 November lalu. Saking murkanya, Balotelli bahkan sempat menendang bola ke arah bangku penonton.

UEFA sendiri sempat memberikan sanksi dengan larangan hadir para penonton beserta denda, tapi tetap saja itu tidak cukup. Alhasil, kini harus ada hukuman yang lebih tegas agar membuat pelaku rasisme jera karena ulahnya.