Liga Indonesia

Lawan Kalteng Putra Sepi Penonton, Arema FC Rugi Ratusan Juta Rupiah

Senin, 2 Desember 2019 15:13 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, mengakui ada kerugian cukup besar sebagai imbas sepinya penonton saat laga menjamu Kalteng Putra Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, mengakui ada kerugian cukup besar sebagai imbas sepinya penonton saat laga menjamu Kalteng Putra

FOOTBALL265.COM - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, mengakui ada kerugian cukup besar sebagai imbas sepinya penonton saat laga menjamu Kalteng Putra dalam lanjutan pekan ke-30 Liga 1, Minggu (01/12/19) sore.

Pada laga itu, hanya 4343 pasang mata yang tercatat akurat dari jumlah tiket yang terjual. Artinya, tingkat kehadiran Aremania hanya berkisar pada 15 persen dari total 37 ribu tiket yang dicetak Panpel tim Singo Edan.

"Soal kerugian, bisa dihitung sendiri angkanya. Tinggal dicari saja selisih hasil penjualan tiket dengan biaya operasional pertandingan," beber Panpel Arema FC, Abdul Haris kepada INDOSPORT dan rekan media lain selepas laga.

Mengacu estimasi itu, setidaknya Panpel merugi lebih dari Rp100 juta. Jumlah penjualan tiket yang berkisar tak kurang dari Rp200 juta, hanya sebanding dengan biaya operasional Arema FC di setiap laga home di Stadion Kanjuruhan.

Pihaknya pun mengakui, bahwa fakta sepinya penonton memang jauh dari ekspektasinya. Padahal, laga melawan Kalteng Putra sudah dihelat pada akhir pekan, yang berarti di luar hari kerja.

"Ya memang jauh dari harapan. Faktor lawan yang dihadapi bukan big match dan juga jam kick-off (pukul 15:30 WIB) bisa berpengaruh," tandas dia.

"Tapi kami yakin, minat Aremania akan tinggi, karena masih ada satu home lagi melawan Bali United," tutup Abdul Haris.

Praktis, tingkat kehadiran Aremania yang hanya 4.343 menjadi paling minim di Liga 1 musim ini. Sebelumnya, rekor itu tercatat saat Arema FC menjamu Bhayangkara FC (26/07/19) lalu, Dengan hanya disaksikan 5.234 pasang mata.