Liga Indonesia

Pelatih Bhayangkara FC Sebut Fasilitas Stadion GBT Mirip Sauna

Minggu, 8 Desember 2019 01:02 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Yohanes Ishak
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Paul Munsters, pelatih klub Liga 1 2019, Bhayangkara FC. Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Paul Munsters, pelatih klub Liga 1 2019, Bhayangkara FC.

FOOTBALL265.COM - Pelatih klub Liga 1 2019, Bhayangkara FC, Paul Munster secara gamblang mengatakan tidak mendapat servis yang baik saat menjalani official training di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (07/12/19) jelang lawan Persebaya Surabaya, Minggu (08/12/19) malam hari nanti.

Ia mengeluhkan ruang ganti yang panas dan banyaknya orang yang 'menggangu' sesi latihan.

Paul Munster menjelaskan, tidak ada panitia pelaksana yang tak membantu mengarahkan tim Bhayangkara saat datang ke Stadion GBT.

Selain ruang ganti, pelatih asal Irlandia Utara itu menilai ruang preskon seperti di sauna dan ia pun bingung dengan fasilitas di Stadion GBT yang tak berfungsi dengan baik.

"Sebelumnya persiapan kami bagus saat tandang atau kandang. Tapi buat laga ini kurang bagus karena akan official training tidak ada yg mengarahkan kami kemana dan setelah di ruang ganti AC tak berfungsi dengan baik," keluh pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster.

"Lalu tidak ada kipas angin buat turunkan suhu jadi pemain merasa terganggu dan kami tak bisa keluar karena Persebaya sedang latihan. Saat masuk dalam lapangan buat latihan, itu banyak sekali orang buat pindahkan barang, lalu di papan skor juga muncul angka skor 2-0 dst, banyak sekali gangguan yang terjadi saat kamu lakukan persiapan buat laga nanti."

"Ruangan preskon juga rasanya seperti di sauna. Sebentar lagi mau 2020 tapi rasanya seperti ditahun 80-an dan kenapa main di stadion ini kalau fasilitasnya tak berfungsi dengan baik," imbuh Paul.

Laga lanjutan Liga 1 2019 pekan ke-31 antara Bhayangkara FC vs Persebaya akan berlangsung petang nanti pukul 18:00 WIB. Pertandingan akan digelar tanpa penonton, sebab tuan rumah masih menjalani hukuman Komdis PSSI, dan sebagai gantinya, manajemen menyiapkan titik nonton bareng atau nonbar di berbagai tempat di Surabaya.