FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia U-23 masih memiliki setidaknya tiga kelemahan jelang menghadapi Vietnam U-23 di final sepak bola putra SEA Games 2019.
Setelah susah payah melewati Myanmar U-23 di babak semifinal, Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Vietnam U-23 di final cabang olah raga sepak bola SEA Games 2019, Selasa (10/12/19).
Menghadapi Vietnam U-23, lawan yang bisa mengungguli mereka di fase grup sebelumnya, laga berat sudah pasti harus dihadapi Timnas Indonesia U-23 nanti.
Apa lagi bukan hanya masalah kualitas Vietnam U-23 yang begitu berbahaya, di kubu Timnas Indonesia U-23 sendiri sebenarnya masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan-kelamahan itu masih terlihat bahkan hingga babak smeifinal lalu, ketika melawan Myanmar U-23.
Apa saja kelemahan Timnas Indonesia U-23 itu, berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkumkan.
Fokus dan Konsentrasi
Fokus dan konsentrasi jadi masalah pertama yang masih ada di Timnas Indonesia U-23. Hal itu bahkan terlihat jelas kala laga semifinal melawan Myanmar U-23 sebelumnya.
Telah unggul 2-0 hingga 11 menit sebelum waktu normal pertandingan usai, dua kesalahan pemain Timnas Indonesia U-23 membuat Myanmar U-23 bisa menyamakan kedudukan dan memaksa perpanjangan waktu.
Bahkan pada gol kedua Myanmar U-23, fokus pemain Timnas Indonesia U-23, Nadeo Argawinata begitu terlihat. Mestinya bisa menangkap bola dengan mudah, Nado justru melepaskan bola hingga Win Naing Tun bisa merebutnya dan dengan mudah mencetak gol.
Masalah fokus ini, juga sebenarnya sudah terlihat sejak fase grup, tepatnya ketika menghadapi Vietnam U-23. Kurang fokusnya pemain Timnas Indonesia U-23, membuat Vietnam U-23 bisa menciptakan gol pada menit ke-90+1 dan memenangkan pertandingan.
Efektivitas Permaian
Timnas Indonesia U-23 di gelaran SEA Games 2019 ini memang menjadi salah satu tim tersubur bersama Vietnam. Total 21 gol berhasil diciptakan Osvaldo Haay dan kawan-kawan hingga babak semifinal.
Namun diluar itu, Timnas Indonesia U-23 masih memiliki sedikit masalah dalam hal efektivitas mencetak gol. Masih banyak terlihat peluang yang sebenarnya bisa berujung gol, namun gagal dieksukusi dengan baik. Paling mecolok terjadi misalnya saat babak pertama menghadapi Vietnam di fase grup.
Sata itu, sebenarnya Vietnam U-23 sempat bermasalah dengan strateginya. Namun Timnas Indonesia U-23 hanya bisa menciptakan satu gol, meski banyak memiliki peluang.
Hasilnya pun fatal, saat di babak kedua Vietnam u-23 melakukan perubahan, justru dua gol berhasil mereka dapat, hingga akhirnya menghadirkan kekalahan 1-2 untuk Timnas Indonesia U-23.
Berkaca pada hal itu, maka sudah sepatutnya Osvaldo Haay lebih bermain efektif lagi di final SEA Games 2019 nanti. Sebab sudah barang tentu akan sulit menciptakan pelaung ke gawang Vietnam u-23, yang sudah tahu betul seperti apa permainan Timnas Indonesia U-23.
Pressing Lapangan Tengah
Kurangnya pressing lapangan tengah juga menjadi kelemahan yang harus segera di dihilangkan Timnas Indonesia U-23. Perihal perssing lapangan tengah, memang tak terlalu menonjol menjadi kelamahan Timnas Indonesia U-23.
Sebab ada pengaruh juga dari lemahnya lawan-lawan yang dihadapi. Tetapi masalah kurangnya pressing ini sempat terlihat ketika Timnas Indonesia U-23 menghadapi Vietnam di fase grup.
Tanpa adanya tekanan dari lini tengah, bek-bek Timnas Indonesia U-23 begitu kualahan mengahadapi Vietnam U-23 yang di babak kedua menggunakan dua penyerang.
Bahkan paling jelas, kurangnya pressing itu juga berakibat gol kemenangan Vietnam U-23. Dimana gelandang Vietnam leluasa mengontrol bola di depam kotak penalti Indonesia U-23, untuk kemudian melepaskan tendangan yang berujung gol kemenangan.
Maka dari itu, wajib hukumnya bagi gelandang-gelandang Timnas Indonesia U-23 nanti, melakukan pressing ketat ke pemain Vietnam U-23 yang memang memiliki kemampuan lebih dalam mencetak gol lewat tendangan jarak jauh. Demi terwudjudnya harapan meraih medali emas di sepak bola putra SEA Games 2019.