FOOTBALL265.COM - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris menyatakan siap menerima ancaman sanksi yang diprediksi lebih berat dibanding sebelumnya atas ulah suporter dalam laga menjamu Bali United di pekan ke-33 Liga 1, Senin (16/12/2019) sore.
Yang membuat perkiraan sanksi lebih berat, adalah aksi suporter yang terfokus di tribun timur itu sempat menghentikan laga tertunda di menit 85. Meski 3 menit setelahnya, situasi berhasil diredamkan hingga laga berakhir lancar untuk kemenangan 3-2 Arema FC.
"Yang pasti, kami harus siap menerima sanksi dari Komdis lagi. Jumlahnya hampir pasti lebih besar dari denda-denda sebelumnya," beber Abdul Haris.
Di sisi lain, pihaknya juga tidak bisa menyalahkan aksi segelintir Aremania. Lantaran pengulangan atas aksi membakar kembang api, petasan maupun flare yang terjadi, adalah sebuah respon kekecewaan atas merosotnya prestasi tim di Liga 1 musim ini.
"Kami pikir cukup wajar jika mereka kecewa. Karena prestasi tim juga memang demikian, setelah tidak pernah menang dalam 6 pertandingan terakhir," ungkap Haris.
"Tapi tetap saja, aksi seperti itu membuat kami prihatin. Karena masih saja flare dan benda yang dilarang dalam regulasi, masih bisa masuk," sambung dia.
Hingga kompetisi menyisakan satu laga lagi, Arema FC sudah menderita sanksi denda yang cukup besar. Sejumlah pelanggaran regulasi baik dari tim, suporter hingga Panpel, membuat Arema FC sudah dikenai sanksi denda dengan total Rp820 juta.