Liga Indonesia

Yabes Tanuri Jelaskan Kronologi Kaca Pecah Kafe Bali United Saat Antre Tiket

Jumat, 20 Desember 2019 00:01 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Abdurrahman Ranala
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Kabar mengagetkan datang dari Bali United Cafe, Kamis (19/12/19) siang. Beberapa suporter Bali United mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca pintu masuk, saat antrean pembelian tiket laga melawan Madura United.

Permintaan tiket untuk laga pamungkas Liga 1 2019, Minggu (22/12/19) malam, sangat luar biasa. Penjualan tiket lewat sistem online ludes dalam waktu singkat.

Tiket tersisa hanya tersedia di Bali United Cafe. Tiket yang jumlahnya terbatas tersebut dijual pada Kamis (19/12/19) mulai pukul 12.00 WITA. Calon penonton bisa membeli tiket dengan syarat berbelanja makanan lebih dulu sebesar Rp20 ribu.

Animo suporter yang datang ternyata begitu besar. Desak-desakan sudah terjadi, bahkan saat penjualan belum dimulai. Puncaknya sekitar pukul 12.00 WITA, kaca pintu masuk pecah lantaran tak kuat menahan dorongan dari calon pembeli tiket

Beberapa suporter Bali United pun kemudian mengalami luka-luka lantaran terkena pecahan kaca. Para suporter mengalami luka pada bagian kaki dan tangan. Kerusakan juga terjadi di meja kasir Bali United Cafe.

"Sistem ini sebelumnya sudah dilakukan dan tidak ada kendala apapun. Termasuk beberapa laga yang ramai, saat lawan Persib atau Persebaya. Cuma di game terakhir ini kita agak lengah," ucap Chief Executive Officer (CEO) Bali United Yabes Tanuri, Kamis (19/12/19) sore.

Yabes menjelaskan, tiket yang dijual melalui Bali United Cafe sejatinya sangat terbatas. Pasalnya, mayoritas tiket sudah disalurkan dengan sistem online maupun langsung ke koordinator lapangan (korlap).

"Kita buka di cafe supaya mengantrenya di sana. Jadi nunggunya tidak panas. Tapi karena yang datang banyak sekali, kepenuhan di pintu masuk, kacanya pecah karena terdorong," jelas Yabes.

Kejadian ini pun menjadi evaluasi bagi Bali United untuk kompetisi musim depan. Dengan prestasi Bali United yang terus menanjak, suporter yang datang pun semakin banyak di setiap pertandingan.