FOOTBALL265.COM - Berikut profil singkat Diego Ribas, bintang terlupakan Brasil yang kini memperkuat Flamengo dan siap hancurkan mimpi Liverpool di Piala Dunia Antarklub.
Pertandingan final Piala Dunia Antarklub antara Liverpool vs Flamengo sendiri berlangsung pada Minggu (22/12/19) dini hari WIB, di mana dua tim bakal saling rebutan gelar perdana ajang ini.
Bertanding di Khalifa International Stadium, Liverpool yang menjadi raja benua Eropa setelah menjuarai Liga Champions musim lalu, berhasil melangkah mulus ke babak final Piala Dunia Antarklub usai menaklukan Monterrey di semifinal.
Sementara Flamengo yang berstatus juara Copa Libertadores atau Liga Champions benua Amerika Latin, melangkah ke partai final setelah menang telak atas wakil Asia, Al-Hilal dengan skor 3-1.
Baik Liverpool maupun Flamengo, sama-sama belum pernah memenangi turnamen Piala Dunia Antarklub. Khususnya Liverpool. Meski tahun ini merupakan kali kedua mereka ikut serta, namun The Reds belum pernah sekalipun angkat trofi.
Diatas kertas mungkin Liverpool sedikit diunggulkan, apalagi mereka diperkuat para pemain terbaik dunia seperti Virgil van Dijk dan Mohamed Salah.
Belum lagi kehadiran Sadio Mane hingga penjaga Alison Backer, yang membuat Liverpool mempunyai lini pertahanan tangguh serta lini serang mematikan di sepanjang musim 2019.
Sebagai informasi, dua nama tersebut masuk 10 besar Pemain Terbaik UEFA 2019, sehingga bisa dibayangkan betapa berbahayanya skuat Liverpool saat ini.
Meski diatas kertas serta perbandingan skuat yang ada Liverpool lebih unggul, The Reds tetap tidak boleh jemawa sebab sang lawan punya banyak talenta Latin khas Jogobonito yang bisa kejutkan mereka.
Flamengo juga bukan tim sembarangan di Liga Brasil, mereka bahkan secara rutin selalu mengirimkan talenta terbaik Brasil ke kompetisi Benua Biru bahkan hingga musim 2019 ini.
Sebut saja nama-nama seperti Lucas Paqueta dan Leo Duarte (AC Milan), ataupun Vinicius Jr (Real Madrid), semuanya merupakan produk asli Estádio Jornalista Mário Filho, dan sempat tampil untuk Flamengo.
Walau 'digembosi', Flamengo tetaplah menakutkan dan terbukti musim ini mereka berhasil meraih treble winner. Salah satu bintang dan kunci permainan Flamengo yang wajib diwaspadai adalah gelandang senior Diego Ribas da Cunha atau biasa dipanggil Diego.
Bagi pecinta sepak bola era milenial mungkin sudah sangat dikenal dengan gelandang enerjik yang memiliki drible khas, serta umpan-umpan mengejutkan dari lini tengah ini.
Pada Periode 2000an, Diego Ribas merupakan salah satu gelandang serang kreatif yang selalu di eluh-eluhkan, gaya permainannya dipandang sebagai 'plagiat' Maradona dan kecerdikan saat memberi umpan selalu disamakan dengan maestro lapangan tengah, Zinedine Zidane.
Memulai karier di Santos tahun 2002 hingga 2004, Diego Ribas melanglang buana ke beberapa klub Eropa mulai dari Porto (Portugal), Werder Bremen (Jerman), Atletico Madrid (Spanyol), Juventus (Italia), hingga Fenerbahce (Turki).
Salah satu penampilan puncak Diego Ribas terjadi saat memperkuat Werder Bremen tahun 2006 hingga 2009, di mana ia membawa Die Werderaner meraih piala DFB-Pokal dan DFB-Ligapokal serta meraih gelar runner up UEFA Cup.
Atas penampilannya tersebut, dua tim besar yakni Manchester dan Juventus kepincut mendatangkannya. Pada tahun 2009/10, Diego Ribas memutuskan gabung Juventus lantaran Si Nyonya punya nilai sejarah lebih besar ketimbang City.
Sayang kariernya bersama Juventus tidak berjalan mulus dan namanya sempat menghilang, beruntung di tahun 2011 ia berhasil bangkit saat memperkuat Atletico Madrid. Dirinya bahkan sukses mempersembahkan gelar Europa League dan dan La Liga musim 2013/14 untuk Los Rojiblancos.
Lama menghabiskan waktu di Eropa, pemain yang kini berusia 34 tahun tersebut kembali ke Brasil dan memperkuat Flamengo sejak 2016 silam. Sempat dianggap habis, Diego Ribas membuktikan jika ia masih merupakan gelandang tengah terbaik.
Terbukti di musim pertamanya membela Flamengo, Diego Ribas sukses membawa Rubro-Negro finish di peringkat tiga klasemen akhir dan ia pun terpilih dalam starting pemain terbaik tahunan.
Tidak cuman sekali, pada musim selanjutnya 2017/18, Diego Ribas kembali tampil gemilang dan membawa Flamengo menjuarai Campeonato Carioca (Piala Liga Brasil) serta meraih pemain terbaik Copa do Brasil.
Total selama tiga musim memperkuat Flamengo, Diego Ribas telah mencatatkan 159 penampilan dan menorehkan 37 gol serta 15 asis, jumlah yang lebih banyak ketimbang saat ia membela Juventus dan Atletico Madrid.
Ini membuktikan jika Diego Ribas belum habis, akurasi umpan serta visi bermainnya masih ada dan Liverpool wajib mewaspadai hal tersebut. Apalagi Flamengo punya striker haus gol sekelas Gabriel Barbosa.
Berbekal umpan-umpan matang Diego serta insting gol mematikan Gabigol, bukan tidak mungkin Flamengo bisa memberi kejutan untuk Liverpool di partai final Piala Dunia Antarklub nanti.