FOOTBALL265.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, tak pernah memandang pemain dari usianya. Dia meyakini usia di atas 33 tahun tak jadi penghalang pemain untuk berprestasi di Liga 1.
Leonard Tupamahu jadi bukti usia tak jadi fokus utama Teco. Leo didatangkan dari Borneo FC saat usianya sudah 35 tahun dan pengamatan Teco tersebut terbukti jitu.
Pada Liga 1 2019, mantan pemain bertahan Persija Jakarta tersebut bermain 22 kali bersama Bali United, dengan 19 laga di antaranya sebagai starter.
Fadil Sausu juga menjadi bukti lain, di mana sang kapten Bali United dipercaya untuk bermain sebanyak 31 kali. Hebatnya, Fadil masuk nominasi pemain terbaik Liga 1 2019.
Kali ini, Teco kembali mendatangkan pemain yang usianya lebih dari 33 tahun, yakni Hariono. Teco memanfaatkan momen saat Hariono tak lagi masuk skema Persib Bandung.
Teco menuturkan, bagus atau tidaknya pemain bukan dipengaruhi usia. Justru usia yang tak lagi muda jadi jaminan pemain sudah makan asam garam kompetisi.
Situasi inilah yang membuat Teco juga jarang memainkan pemain muda. Bagi Teco, di Indonesia gap pengalaman antara pemain muda dan senior sangat jauh.
Pasalnya, di persepakbolaan Indonesia sangat sedikit kompetisi yang memberi pemain muda jam terbang. Meski ada regulasi pemain U-23, namun hanya ada beberapa pemain saja yang diberi kesempatan.
"Saya tidak pernah lihat umur, tapi kadang pemain muda gabung tim, tapi belum punya pengalaman berkompetisi. Di usia 17 atau 20 tahun ada kompetisi, tapi sedikit, tidak panjang. Kadang latihannya juga tidak lama."
"Soal main atau tidak, itu tergantung latihan, tergantung di pertandingan juga. Waktu ada kesempatan main bagus, si pemain bisa main inti di dalam tim. Begitu juga dengan pemain senior. Waktu bisa main konsisten, tim bisa menang, dia bisa bertahan dalam tim," ucap Teco.
Hariono sendiri nantinya bisa menambah opsi bagi Teco yang ingin melakukan rotasi di kompetisi Liga 1 2020 dan turnamen level Asia.