FOOTBALL265.COM - Nguyen Cong Phuong urung bersinar di klub Belgia, Sint-Truidense VV (STVV), meski kontrak peminjamannya masih tersisa separuh musim. Gelandang timnas Vietnam ini disebut-sebut gagal beradaptasi dengan etos permainan Eropa.

“Jupiler Pro League (kasta tertinggi Liga Belgia) sering diremehkan. Untuk bermain di sini, seorang pemain harus mau aktif di atas lapangan, termasuk ketika kehilangan bola,” ucap Nicky Hayen, caretaker Sint-Truidense VV, dikutip dari Fox Sports.

“Aktif itu juga bermakna bahwa pemain depan harus rajin membantu pertahanan. Nguyen Cong Phuong sama sekali tidak akrab dengan gaya seperti ini. Ia hanya berpikir tentang menyerang, tapi tak peduli dengan bertahan,” lanjut Nicky.

Nicky Hayen juga mengungkapkan bahwa Nguyen Cong Phuong kesulitan beradaptasi dengan skema andalannya, 5-4-1. Ia merasa bahwa pemain asal Vietnam ini mungkin bisa mengikutinya jika diberi kesempatan, namun Hayen tak mau mengambil risiko besar.

Sementara itu, David Meekers selaku Presiden STVV mengaku kecewa dengan kegagalan Nguyen Cong Phuong di Belgia. Ia sangat menyayangkan pemain berusia 24 tahun itu tidak bisa memaksimalkan potensi besarnya dengan baik.

“Kegagalan ini sangatlah mengecewakan, khususnya untuk Nguyen Cong Phuong. Di Vietnam, ia dianggap seperti Eden Hazard di negara kami (Belgia). Kepergiannya juga menjadi sesuatu yang kami sesalkan,” ujar David Meekers.

Sepanjang 21 laga Liga Belgia, Cong Phuong hanya sekali bermain. Ia tampil sebagai pengganti kala timnya dibantai 0-6 oleh Club Brugge. Selain itu, ia hanya tiga kali menghuni bangku cadangan dan malah bermain di tim kedua STVV.

Dengan kegagalan tersebut, Nguyen Cong Phuong akan bergabung kembali ke Hoang Anh Gia Lai (HAGL) FC di Liga Vietnam 2020. Bagi pemain Indonesia yang berpeluang bermain di Eropa, kegagalan ini tentu bisa dijadikan pelajaran.