FOOTBALL265.COM - Publik dibuat terkejut dengan postingan Instagram sang gelandang lugas Persipura Jayapura, Imanuel Wanggai yang seolah memberikan kode keras jika dirinya tak akan lagi memperkuat klub Liga 1 yang sudah dibelanya selama hampir 15 tahun.
Gelandang yang dikenal dengan karakter kerasnya di lapangan hijau itu bahkan tak menampik jika dirinya memang bakal meninggalkan Persipura.
Kepada INDOSPORT dalam sebuah wawancara khusus, Minggu (5/1/20), Imanuel Wanggai bercerita tentang tekad bulatnya yang memutuskan untuk tak lagi memperkuat klub yang telah membesarkan namanya di persepakbolaan Indonesia.
Pamit karena Sadar Diri
Manu Wanggai menyatakan pamit dari tim mutiara hitam dengan alasan menyadari dirinya sudah tak akan lagi dibutuhkan dalam tim.
Sadar dirinya itu bukan tanpa alasan. Dia merasa tertekan dengan statement yang dikeluarkan oleh salah satu petinggi klub yang menyebutkan jika skuat Persipura akan diregenerasi dan mempersilahkan pemain-pemain senior untuk angkat kaki.
"Seperti statement petinggi klub bahwa pemain senior harus mengerti, jadi saya mengerti dan tahu diri," tekan Manu.
Manu pun tak memiliki banyak waktu untuk mengambil keputusan. Ia terpaksa memberikan sebuah kado pahit bagi publik Persipura mania dengan kabar kepergiannya selepas perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Saya nyatakan pamit dan saya siap pindah dan alternatif lainnya mungkin pensiun," ujarnya.
Gelandang yang juga sempat memperkuat Timnas Indonesia ini meminta agar publik tak salah menilai keputusannya yang memilih hengkang dari Persipura.
Ia ingin tetap dikenang sebagai salah satu pemain yang pernah ada dalam sejarah manis Persipura.
"Semua yang saya dan teman-teman perjuangkan tidak pernah pikir berapa bayaran, tapi seperti kita tidak pernah buat apa-apa untuk tim. Biar publik jangan hujat saya, saya pamit," ungkapnya.
Setia Selama Satu Dekade Lebih
Juru racik Persipura, Jacksen Tiago patut bersyukur karena pernah memiliki segudang gelandang-gelandang hebat dalam skuat Persipura. Salah satunya ada Imanuel Wanggai.
Pemilik nomor punggung 11 ini sudah menjadi andalan di lini tengah Persipura sejak 2005 silam. Karakternya yang kuat membuat Jacksen dan beberapa pelatih lainnya yang pernah menukangi Persipura kerap menjadikan Manu sebagai pilihan utama.
Karena kepiawaiannya mengemban tugas sebagai gelandang petarung, ia bahkan sempat beberapa kali mendapatkan panggilan dari timnas Indonesia.
Di Persipura, Manu memiliki peran penting yang akhirnya berhasil membawa tim berjuluk mutiara hitam itu menjuarai Liga Indonesia sebanyak tiga kali di era Jacksen F Tiago.
Ia juga masuk dalam catatan sejarah besar Persipura yang berhasil menapaki babak semifinal turnamen antar klub Asia, AFC Cup 2014 silam.
Sayangnya, Manu harus beberapa kali menepi selama bergulirnya kompetisi Liga 1 akibat diterpa badai cedera. Itu yang juga menjadi salah satu alasannya untuk mengambil keputusan hengkang dari Persipura.
Manu memilih mengakhiri kariernya bersama Persipura di usia yang belum terbilang cukup tua. Usianya baru menginjak 31 tahun.
Meski harus mengakhiri karier lebih cepat di Persipura, namun kesetiaannya berkostum merah hitam dan prestasi yang dipersembahkannya selama satu dekade lebih akan selalu membekas di hati publik Persipura.
Sepak terjangnya ibaratkan cerita Javier Zanetti, sang kapten legendaris klub asal Italia, Internazionale Milan (klub sepak bola yang diidolai Manu). Memilih tetap setia hingga akhir kariernya.
"Sekali lagi saya menyatakan pamit, saya tahu diri, dan sudah banyak pemain junior di Persipura sebagai pengganti saya," pungkas Imanuel Wanggai.