FOOTBALL265.COM - Aaron Evans dirumorkan akan bergabung ke Persija Jakarta dalam bursa transfer Liga 1 2020 . Hal itu justru bisa mendatangkan kerugian.
Resmi tak memperpanjang kontrak bek asingnya, Xandao, Persija Jakarta kini dirumorkan akan mendatangkan eks PSM Makassar Aaron Evans untuk menutup lubang pertahanan di Liga 1 2020.
Kedatangan bek asal Australia itu ke Persija Jakarta memang masih sebatas rumor yang berhembus di sosial media, bersama pemain lainnya yang juga dikaitkan ke klub berjuluk Macan Kemayoran itu.
Namun jika sampai nantinya benar terwujud, kedatangan Aaron Evans rasanya justru akan lebih banyak menghadirkan kerugian. Alih-alih menguntungkan Persija Jakarta.
Apa saja kerugian itu, berikut INDOSPORT coba mengulasnya.
Tipikal Permainan
Kerugian pertama dengan kedatangan Aaron Evans buat Persija Jakarta adalah gaya permainannya yang serupa dengan Otavio Dutra.
Seperti diketahui Dutra sudah resmi menjadi pemain baru Persija untuk Liga 1 2020. Dan hampir bisa dipastikan satu slot pemain belakang Macan Kemayoran akan dihuni bek naturalisasi Timnas Indonesia itu.
Jika Aaron Evans datang, mau tak mau diriny aharus berduet dengan Dutra. Dan itu tentu kerugian buat Persija. Sebab Evans dan Dutra memiliki gaya permainan yang sama.
Keduanya handal dalam duel-duel bola atas dan fokus dalam membaca permainan. Namun cenderung lemah dalam hal kecepatan.
Maka jika nantinya duet Evans dan Dutra akan mengisi lini belakang Persija, sudah pasti Macan Kemayoran akan kesulitan jika berhadapan dengan tim yang memiliki penyerang-penyerang yang mengandalkan kecepatan.
Maka dari itu idealnya bukan Evans yang dipilih Persija, melainkan bek yang memiliki kecepatan untuk bisa mengimbangi Otavio Dutra.
Statistik Buruk
Bicara mengenai statistik, Aaron Evans juga tak meyakinkan buat Persija. Bahkan bisa jadi, statistik Evans selama bermain di Liga 1 justru merugikan Macan Kemayoran.
Statistik yang dimaksud di sini adalah berkaitan dengan jumlah gol yang didapat oleh dua klub yang dibela Evans dalam tiga musimnya di Liga 1.
Di Liga 1 2017, Evans total kebebolan 44 gol bersama Barito Putera, jumlah itu jauh lebih banyak dari milik Persija yang hanya kebebolan 24 gol.
Musim selanjutnya lebih buruk, Evans gagal membuat lini pertahanan Barito Putera solid. Hingga akhirnya kemasukan 55 gol di Liga 1 2018. Lagi-lagi jumlah gol itu lebih buruk dari raihan Persija yang hanya kemasukan 36 gol sebagai juara Liga 1 2018.
Musim lalu di PSM Makassar, Evans gagal menghalau 50 gol yang bersarang ke gawang Tim Juku Eja itu. Di saat yang sama, Persija Jakarta justru kemasukan lebih sedikit gol, dalam jumlah 24 kemasukan.
Dengan statistik tersebut, meski bukan sepenuhnya kesalahn Evas, bisa dilihat sebenarnya bek asal Australia itu tidak juga bisa menghadirkan kokohnya lini pertahanan untuk tim yang dibelanya.
Tidak Lebih Baik Xandao
Melihat jumlah kemasukan PSM Makassar di Liga 1 2019 yang lebih banyak dari Persija memang tak bisa menjadi tolok ukur kualitas Aarton Evans lebih buruk dari bek Macan Kemayoran, Xandao.
Namun bagaimanapun jumlah tersebut bisa menjadi acuan bahwa kualitas Evans sebenarnya juga tak jauh lebih baik dari Xandao.
Bahkan jika melihat kemampuan keduanya dalam membantu penyerangan, Xandao sedikit lebih unggul dengan total bisa menciptakan tiga gol dalam hanya 19 pertandingan. Sementara Evans yang bermain 29 kali, hanya bisa menciptakan sebanyak dua gol dan satu assist.
Dengan statistik tersebut, rasannya akan menjadi kerugian buat Persija Jakarta jika mendatangkan Aaron Evans di Liga 1 2020. Sebab dengan kapabilitas Persija sebagai klub besar, mereka sebenarnya bisa mencari pemain belakang yang secara kualitas lebih menjanjikan lagi.