In-depth

Adam Mitter Resmi ke Persiraja dan Tak Ramahnya Pemain Inggris di Liga 1

Kamis, 9 Januari 2020 11:48 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Bek asing Adam Mitter baru saja resmi ke Persiraja Banda Aceh di mana ia dihadapi tantangan fakta tak ramahnya pemain kelahiran Inggris tampil di Liga 1.

Kabar resminya Adam Mitter ke Persiraja disampaikan langsung oleh sang agen pemain Aggy Eka Ressy. Bahkan, dia menyebutkan durasi kontraknya.

"Durasi kontrak pemainnya satu musim depan Persiraja," kata Aggy kepada INDOSPORT, Rabu (08/01/20).

Dengan begitu, Persiraja telah mengamankan tiga pemain asing non-Asia, yakni Bruno Dybal (Brasil), Vanderlei (Brasil), dan Adam Mitter (Inggris).

Persiraja tinggal menambah satu pemain asing asal Asia saja untuk melengkapi kuota legiun luar negeri. Meski begitu, tak begitu wajib oleh operator PT LIB.

Laskar Rencong merupakan klub promosi dari Liga 2 2019. Mereka berhasil merebut satu tiket perebutan tempat ketiga usai menang 1-0 dari Sriwijaya FC.

Meski demikian, pada kenyataannya ada hal menarik yang bisa ditelisik bersama oleh para penggemar sepak bola nasional saat ini.

Hal menarik yang dimaksudkan adalah kiprah pemain asal Inggris di kompetisi sepak bola Indonesia (Liga 1) sejauh ini bisa disebut kurang apik.

Tampil Buruk

© Getty Images
Marcus Bent saat berseragam Everton. Copyright: Getty ImagesMarcus Bent saat berseragam klub Liga Inggris Everton.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, ada dua pemain Inggris yang kompak merumput di Liga Indonesia untuk pertama kalinya

Mereka adalah Lee Hendrie dan Marcus Bent. Keduanya merupakan pemain asal Inggris yang sempat mencicipi gelaran kompetisi sepak bola Tanah Air.

Memiliki nama lengkap Lee Andrew Hendrie, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini lahir di Birmingham, 18 Mei 1977 silam.

Lee Hendrie sempat bergabung dengan salah satu klub kasta tertinggi sepak bola nasional Bandung FC pada 2011. Lee Hendrie membuat tiga gol dari 16 laga.

Namun, Lee Hendrie hanya semusim bertahan. Bahkan, dirinya sempat mengaku kalau sepak bola Indonesia sangat kotor dan kapok berkunjung lagi.

"Terlalu banyak korupsi terjadi di Superliga Indonesia dan hal itu menjadi pemicu terciptanya liga baru," ujar Hendrie kepada awak media beberapa waktu lalu.

Berpindah ke Marcus Bent, yang merupakan pemain asal Hammersmith, London kelahiran 19 Mei 1978. Marcus Bent sempat bermain untuk Mitra Kukar pada edisi 2011-12.

Saat itu, dirinya hanya tampil sebanyak empat kali saja dari 11 laga dan tak diperpanjang. Marcus diketahui bermain di posisi striker.

Setelah dua pemain ntersebut, ada Daniel Heffernan, yang mana merupakan pemain asal Manchester, Inggris dan lahir pada 28 Mei 1987 silam dengan posisi striker.

Daniel sempat bermain untuk Bali United pada ajang Indonesia Soccer Championship A 2016 dan mengemas tujuh penampilan saja tanpa gol satupun.

Kecewa Berat

© persib.co.id
Carlton Cole, Raphael Maitimo, dan Michael Essien dalam sesi latihan Persib Bandung. Copyright: persib.co.idCarlton Cole, Raphael Maitimo, dan Michael Essien dalam sesi latihan Persib Bandung.

Kemudian, giliran mantan striker Chelsea Carlton Cole yang diboyong oleh Persib untuk mengikuti gelaran Liga 1 2017 lalu. Namun, Cole hanya bermain sebanyak lima kali tanpa membuat satu gol pun dan berujung dilepas.

Cole juga sempat memberikan pernyataan yang cukup mencengangkan karena pemilihan pemain di Persib kala itu bukan dari keputusan pelatih.

“Dia (Umuh) mendominasi seluruh isi tim. Dia tidak hadir saat latihan, tapi dia memilih tim yang bermain saat bertanding," kata Cole beberapa waktu lalu.

Terakhir, ada Danny Guthrie yang juga merupakan pemain berposisi gelandang kelahiran 18 April 1987 di Shrewsbury, Inggris dengan tinggi 175 cm.

Danny sempat bermain untuk Mitra Kukar pada ajang Liga 1 2018. Meski bermain penuh selama satu musim (tidak dipecat), Danny sukses membuat dua gol dari 30 laga dan dilepas.

Melihat catatan di atas memang belum ada pemain asal Inggris berposisi bek tampil di Liga Indonesia. Hal ini bisa menjadi sinyal waspada bagi Adam Mitter.