FOOTBALL265.COM - Marco Motta memiliki posisi yang sama dengan Ismed Sofyan, apakah dirinya layak digeser ke posisi lain di Persija Jakarta selam Liga 1 2020?
Eks pemain Juventus dan AS Roma Marco Motta disebut Presiden klub Persija Jakarta Ferry Paulus telah resmi menandatangani kontrak dengan durasi dua musim ke depan.
Dengan pengalaman dan kualitasnya, Motta tentu bisa menjanjikan sumbangsih yang besar buat Persija. Namun kehadiran Motta sedikit menghadirkan polemik. Di mana dirinya merupakan pemain yang berposisi sama dengan legenda klub berjuluk Macan Kemayoran itu, Ismed Sofyan.
Dengan posisi sama itu, mau tak mau salah satu harus dikorbankan saat keduanya sedang dalam kondisi terbaik. Baik Motta atau Ismed harus ada yang mengalah, bermain di posisi lain atau harus rela dicadangkan.
Berkaca pada situasi tersebut, maka dengan kualitasnnya, Marco Motta rasanya lebih layak untuk mengalah. Sebab dirinya sebenarnya juga bisa dimainkan di posisi selain bek kanan.
Untuk itu berikut, INDOSPORT coba mengulas. Seberapa layaak atau baguskah Marco Motta kala bermain, selain di posisi bek kanan.
Marco Motta Sebagai Sayap Kanan
Sepanjang karier profesionalnya sebagai pesepakbola di Liga Italia, Inggris, Spanyol dan terakhir di Liga Siprus, Marco Motta setidaknya sempat menjalani permainan di enam posisi main berbeda.
Paling sering tentu sebagai bek kanan. Dimana dirinya sudah menjalani total 150 caps di berbagai klub sebagai bek kanan. Dalam jumlah itu, Motta mampu berkontribusi menghasilkan rata-rata poin 1,5 per pertandingannya. Selain juga empat gol dan 10 assist.
Selain bek kanan, Motta paling sering ditempatkan sebagai sayap kanan. Posisi itu juga rasanya yang layak untuk coba diberikan kepadanya di Persija Jakarta.
Sebab kala bermain sebagai sayap kanan, sumbangsih poin yang diberikan Motta juga tak kalah jauh dibanding kala dirinya jadi bek kanan. Rata-rata 1,2 poin per pertandingan berhasil diberikannya kala menempati posisi yang lebih menyerang itu dalam 59 pertandingan.
Selain itu sebagai pemain, Motta juga memiliki statistik yang cukup baik dalam hal menyerang. Selama membela beberpaa klub, Motta misalnya bisa mencatatkan tendangan ke gawang per pertandingannya hingga menyentuh rata-rata 0,9.
Sebagai perbandingan, bek kanan Juventus saat ini saja, Juan Cuardado, hanya bisa mencatatkan rata-rata 0,4 shoot per game di Liga Italia.
Selain itu, Motta juga punya statistik yang cukup bagus dalam memberikan umpan kunci per pertandingan. Kala angka 0,9 bisa didapatnya kala di Genoa dan Watford. Bahkan ketika memperkuat Bologna, rata-rata Motta bisa mencatatkan angka 1,1 umpan kunci per pertandingan.
Kelayakan Motta ditempatkan sebagai gelandang sayap kanan di Persija Jakarta di Liga 1 2020 juga didukung oleh pelatih mereka, Sergio Farias yang kerap menggunakan formasi 4-2-3-1.
Dengan posisi tersebut, posisi gelandang sayap yang seimbang dalam bertahan dan menyerang seperti Motta jelas lebih dibutuhkan. Berbeda misalnya dnegan formasi 4-3-3, di mana posisi winger tentu akan lebih layak diberikan ke pemain yang lebih menyerang.
Menarik memang menanti akan ditempatkan diposisi apa Marco Motta nanti Persija selama Liga 1 2020. Sama menariknya dengan menanti apakah dirinya bisa sukses atau hanya akan menjadi pemanis selayaknya pemain-pemain berstatus marquee player di Liga Indonesia sebelumnya.