FOOTBALL265.COM - Mahmoud Eid, winger baru Persebaya menjadi salah satu di antara tiga pemain timnas Palestina yang akan berjibaku di Liga 1 2020.
Kedekatan Indonesia dengan Palestina sebagai sebuah negara sudah terbangun sejak lama. namun di dunia sepak bola, rasanya relasi juga akan semakin bertumbuh seiring banyaknya pemain asal Tanah Suci yang merumput di Liga 1.
Paling tidak, di Liga 1 2020 ini bisa menjadi awal kedekatan di dunia sepak bola itu tercipta. Karena sejauh ini, sudah ada tiga pemain berlabel timnas Palestina yang memastikan diri merumput di Liga Indonesia.
Salah satunya winger Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid. Meski lahir dan merumput di Swedia, dia merupakan pemain berdarah Palestina yang sempat beberapa kali berseragam Timnas negara Timur Tengah itu.
Selain Mahmoud Eid akan ada dua pemain berlabel timnas Palestina lagi yang akan bermain di Liga 1 2020. Siapa saja mereka? Berikut INDOSPORT merangkumkan.
Mahmoud Eid
Seperti disebut di atas, Mahmoud Eid adalah pemain berlabel timnas Palestina pertama yang dipastikan datang ke Liga 1 2020 dalam bursa transfer kali ini. Musim lalu, winger 26 tahun itu bermain untuk klub kasta tertinggi Liga Swedia, Kalmar FF.
Selain Kalmar FF, karier Mahmoud Eid memang dihabiskan di Swedia, selain sempat beberapa bulan di Liga Norwegia bersama Mjondalen IF.
Meski lahir di Nykoping Swedia, dengan darah Palestina yang mengalir di tubuhnya, Eid berkesempatan membela timnas negara yang masih dilanda konflik itu, setidaknya dalam 17 kali kesempatan.
Selain di pertandingan persahabatan internasional, Mahmoud Eid sempat memperkuat timnas Palestina di kualifikasi Piala Dunia hingga di Piala Asia.
Terakhir dirinya memperkuat Timnas palestina di laga Kualifikasi Piala Asia melawan Singapura (10/9/19) meski hanya bermain tujuh menit.
Jonathan Cantillana
Sebelum kedatangan Mahmoud Eid, sebenarnya sudah ada pemain Palestina sejak Liga 1 2019. Dialah gelandang PSIS Semarang, Jonathan Cantillana. Pria 27 tahun yang juga akan kembali dipertahankan untuk Liga 1 2020.
Cantillana sebenarnya bukan pemain yang asli berdarah Pelestina. Dia lahir di Santiago, Chile, pada 26 Mei 1992. Berbeda dengan Mahmoud Eid, Jonathan Cantillana sempat menjejakkan karier di Palestina dengan berseragam klub Ahli Al-Khaleel (2016).
Beberapa kali keluar masuk Ahli Al-Khaleel, sebelum akhirnya hijrah ke PSIS Semarang, Cantillana sempat bemain untuk Jerusalem Hilal selama hampir dua tahun.
Sementara di timnas Paletina catatan Jonathan Cantillana lebih menjanjikan dibandingkan Mahmoud Eid. Sebab, dirinya tampil lebih banyak, sebanyak 21 kali. Torehan hingga sembilan gol pun berhasil dibuatnya.
Cantillana menjadi bagian timnas Palestina di Piala Asia 2019 pada akhir tahun lalu, kendati akhirnya gagal lolos dari fase grup yang dihuni Suriah, Yordania, dan Australia.
Yashir Islame
Pemain Timnas Palestina terbaru yang akhirnya merapat ke Liga 1 2020 adalah Yashir Islame. Diumumkan sebagai pemain baru Barito Putera hari ini, Jumat (17/1/20), dia juga merupakan pria kelahiran Negara Amerika Latin, Chile.
Yashir Islame yang mengawali karier profesional di klub besar Chile, Colo Colo, juga tak sekali pun pernah bermain di klub Palestina. Selayaknya Mahmoud Eid.
Selain di Chile, Yashir Islame justru sempat merasakan Liga Jerman, sebelum menghabiskan karier sekitar dua tahun di Malaysia. Termasuk sebelum bergabung dengan Barito Putera, di mana ia membela PKNP FC musim lalu.
Di timnas Palestina, Yashir Islame sudah mencatatakan 13 caps dengan torehan enam gol. Dirinya pun terhitung masih merupakan pemain yang aktif.
Terakhir,19 November 2019, dirinya masih memperkuat timnas Palestina dalam laga Kualifikasi Piala Asia melawan Uzbekistan yang berujung kekalahan 0-2.