FOOTBALL265.COM - Liverpool vs Manchester United di pekan ke-23 Liga Inggris berakhir dengan skor 2-0, meski sebenarnya tuan rumah juga meninggalkan lubang di lini tengah.
Liverpool kembali sukses melanjutkan tren kemenangannya di Liga Inggris, setelah di pekan ke-23 malam tadi, Minggu (19/01/20) menaklukan tamunya, Manchester United.
Pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Liverpool tersebut jelas bukan sesuatu yang mengejutkan. Namun jika melihat jalannya pertandingan, Liverpool justru berpotensi tertahan dari Manchester United yang tak kalah dalam jumlah peluang.
Analisis Pertandingan Liverpool vs Manchester United
Sebelum berjalannya pertandingan pekan ke-23 Liga Inggris tersebut, pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer menghadirkan kejutan dengan menurunkan formasi tiga bek. Di mana Lindelof, Maguire dan Shaw menjadi tiga palang pintu utama membantu David de Gea di bawah mistar gawang.
Formasi yang bisa dibaca untuk mengantisipasi kecepatan winger-winger Liverpool itu, ternyata dalam praktiknya justru menjadi petaka buat Manchester United.
Saat Wan-Bissaka yang ditugaskan sebagai wing back kanan justru sering lupa membantu pertahanan dan membuat Sadio Mane begitu leluasa mengobrak-abrik sisi kiri Setan Merah sejak awal laga.
Beruntung dalam tekanannya, Sadio Mane yang dibantu Andrew Robertson tak mampu menciptakan peluang yang benar-benar berbahaya setidaknya hingga 15 menit awal pertandingan.
Di saat buntu dengan banyak kesempatannya di sisi kiri serangan, Liverpool beruntung memiliki pemain belakang sekaliber Virgil van Dijk. Didukung dengan umpan akurat Tren Alexander-Arnold, Van Dijk mampu hadir sebagai pencetak gol melalui tandukannya di menit ke-14.
Jika melihat gol tersebut, terlihat andil kesalahan pemain muda Manchester United Brandon Williams yang mengawal Van Dijk. Alih-alih ikut berduel, Brandon Williams justru membungkukan badannya, hingga Van Dijk leluasa melompat dan menanduk bola.
Setelah gol tersebut, buruknya sisi kanan pertahanan Manchester United masih tak kunjung membaik. Tercermin jelas dalam dua gol Liverpool yang kemudian di anulir wasit karena pelanggaran dan offside.
Meski Liverpool tak juga membuahkan hasil lewat serangannya ke sisi kanana pertahanan Manchster United yang berlubang, dua gol dianulir tersebut masih sangat mencerminkan betapa buruknya permainan Wan-Bissaka malam itu.
Sedikit kredit bisa diberikan ke salah satu diantara tiga bek Setan Merah, Luke Shaw. Jika tanpa determinasinya dan sedikit 'kenakalannya' dalam bermain, sangat mungkin pertahanan mereka akan semakin mudah diobrak-abrik.
Liverpool sendiri bukan tanpa celah. Meski dua geladang mereka Jordan Henderson dan Georginio Wijnaldum bermain luar biasa. Ketiadaan gelandang bertahan murni, menyisakan sedikit lubang menunju pertahanan mereka.
Dari pertengahan hingga akhir babak pertama misalnya, beberapa kali Fred maupun Andreas Fereira terlihat bisa leluasa menusuk hingga muka kotak penalti. Termasuk ketika di menit ke-41, Andreas Fereira bisa mendapatkan sodoran bola di muka gawang, yang sayang tak bisa disonteknya.
Di babak kedua, situasi tak banyak berubah. Termasuk masih adanya ruang di depan lini pertahanan Liverpool yang semakin bisa dieksplorasi oleh gelandang Manchester United setelah menit ke-60.
Sayang memang, kurangnya mental dan ketenangan yang cukup dari para pemain depan Manchester United, membuat beberapa peluang emas yang mereka ciptakan melayang percuma.
Adanya lubang di lini tengah Liverpool sendiri, baru kemudian diantisipasi pelatih Jurgen Klopp di menit ke-83, ketika memasukkan gelandang bertahan Fabinho.
Hasilnya, meki banyak ditekan Manchester United di penghujung laga, Liverpool justru bisa menambah gol, melalui serangan balik cepat yang diselesaikan dengan tenang oleh Mohamed Salah. Untuk mengamankan tiga poin penuh di pekan ke-23 Liga Inggris dengan skor 2-0.