Liga Indonesia

Masa Depan Jadi Alasan Utama Bos Bali United Relakan Irfan Bachdim ke PSS

Rabu, 12 Februari 2020 17:45 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
CEO Bali United, Yabes Tanuri, menjelaskan soal kepindahan Irfan Bachdim ke PSS Sleman menjelang Liga 1 2020. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
CEO Bali United, Yabes Tanuri, menjelaskan soal kepindahan Irfan Bachdim ke PSS Sleman menjelang Liga 1 2020. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT

FOOTBALL265.COM - Stok melimpah di sektor depan menjadi pertimbangan utama Bali United melepas Irfan Bachdim ke PSS Sleman. Mereka tak ingin prestasi sang pemain menurun lantaran lebih sering duduk di bangku cadangan sepanjang Liga 1 2020.

Bukan perkara mudah bagi Bali united melepas Bachdim. Winger berusia 31 tahun itu punya kualitas dan pengalaman mumpuni, terbukti dirinya selalu menjadi andalan lini depan selama tiga musim terakhir.

Hanya saja, Bali United musim ini kehadiran sosok M. Rahmat. Eks PSM Makassar itu langsung padu bersama Bali United, dengan kontribusi dua dua gol dari tiga pertandingan di pentas Asia alias Piala AFC.

"Kami masih punya Melvin Platje, Stefano Lilipaly, M Rahmat. Ada juga Yabes Roni, Fahmi Al Ayyubi dll. Sangat disayangkan andaikan seorang Bachdim tidak dimainkan," ucap CEO Bali United, Yabes Tanuri di Anantara Seminyak, Rabu (12/2/20).

"Kami tidak mau membuat prestasi dia menurun. Kami tahu keluarganya cinta Bali, begitu pula dirinya, tapi kami memikirkan masa depan dari Irfan Bachdim untuk bisa lebih baik lagi di kancah sepak bola," tukas sang bos.

Yabes Tanuri memastikan bahwa Bachdim resmi meninggalkan Bali United dengan kepemilikan penuh ke PSS Sleman. Pemain berdarah Belanda yang kontraknya masih tersisa setahun hingga 31 Desember 2020 ini ditebus oleh klub barunya.

Sekadar mengingatkan, Irfan Bachdim akhirnya kembali merumput di klub Jawa setelah bertahun-tahun merantau, bahkan sampai ke luar negeri (Thailand dan Jepang), pasca-membela Persema Malang periode 2010-2012.