FOOTBALL265.COM - Manchester City tidak sendiri, ini deretan klub yang bernasib sial dan harus rela turun kasta karena mendapat hukuman.
Manchester City sendiri berpotensi batal tampil di Liga Champions musim depan, setelah UEFA menjatuhkan sanksi larangan bermain di kompetisi Eropa untuk tim Liga Inggris tersebut pada Sabtu (15/2/2020) lalu.
Sanksi tersebut bahkan ditambah dengan denda uang senilai 25 juta poundsterling (446,6 miliar rupiah). Hal tersebut terjadi akibat City diketahui melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Bahkan berdasarkan lansiran laman Daily Star, Manchester City juga berpotensi menerima sanksi pengurangan poin di Liga Inggris dan berpotensi turun kasta ke League Two atau divisi empat Inggris.
Jika sanksi tersebut resmi dijatuhkan, Manchester City bakal mengulangi nasib buruk mereka di Liga Inggris musim 1937-1938 silam, dimana City yang musim sebelumnya juara bertahan Divisi 1 malah terdegradasi di akhir kompetisi.
Dalam dunia sepak bola sendiri, cukup banyak tim besar Eropa yang menerima nasib sial bahkan harus terdegradasi akibat menerima hukuman dari UEFA ataupun pihak federasi.
Lantas siapa siapa sajakah para raksasa sepakbola bernasib sial tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum dan mengulas, deretan klub yang bernasib sial dan harus rela turun kasta karena mendapat hukuman.
Juventus
Klub pertama adalah raksasa Liga Italia, Juventus yang terdegradasi tahun 2006 karena sebuah skandal pengaturan skor atau biasa dikenal dengan sebutan Calciopoli.
Skandal tersebut melibatkan direktur utama Juventus, yang dalam hal ini bertindak untuk mengatur pertandingan serta skor akhir yang berpengaruh pada keputusan wasit.
Selain degradasi ke Serie B, pemilik gelar Liga Italia terbanyak ini juga mengalami nasib sial dengan pencabutan Scudetto di dua musim sebelumnya, serta larangan bermain kandang selama 3 pertandingan.
Parma
Meski berhasil kembali ke kasta teratas Liga Italia, namun klub yang memenangi tiga Coppa Italia, satu Supercoppa Italiana, dua Piala UEFA, satu European Super Cup, dan satu UEFA Cup Winners tersebut punya cerita kelam.
Yakni Pada 2015, di mana Parma dilaporkan bangkrut dan dikabarkan telah terbelit utang hingga mencapai 197 juta euro, atau sekitar 2,8 triliun rupiah.
Bahkan mereka juga dilaporkan tak mampu membayar gaji para staf. Menurut Daily Mail, Parma pun sempat terpaksa menjual delapan piala yang mereka peroleh, demi membayar utangnya.
Glasgow Rangers
Glasgow Rangers merupakan klub pemenang liga terbanyak di dunia. Mereka memegang 54 gelar liga Skotlandia, 33 Piala Skotlandia, dan 27 Piala Liga Skotlandia.
Namun kesuksesan The Teddy Bears ternodai dengan utang dan perencanaan yang buruk dari Sir David Murray, sang pemilik Rangers sejak tahun 1988 silam, bahkan ia dianggap sebagai biang keladi kejatuhan Rangers.
David Murray disebut melakukan investasi dengan mengandalkan utang sebagai sumber pembiayaan klub, hingga akhirnya membuat Rangers terlilit utang mencapai 20 juta euro (Rp 285 miliar) per tahun.
Karena utang-utangnya itu, Rangers terdegradasi hingga ke divisi empat Skotlandia pada 2012. Namun pada musim 15/16, Rangers mampu juara Scottish Championship dan memperoleh promosi ke divisi utama, Scottish Premiership.
Palermo
Nasib tragis kembali dialami oleh klub sepak bola asal Italia, Palermo. Di mana Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) secara resmi menghukum klub asal Pulau Sisilia itu turun kasta ke Serie D mulai musim 2019/20.
Kanal berita sepak bola internasional Football Italia melaporkan, FIGC telah membuat keputusan terkait nasib Palermo pada Jumat (12/7/19). Liga Italia Otoritas tertinggi sepak bola Italia itu menyatakan Palermo mengalami kebangkrutan karena gagal mengirim dokumen keuangan sesuai tenggat waktu yang diberikan oleh federasi.
Palermo sendiri merupakan salah satu klub penghasil bintang-bintang sepak bola dunia. Deretan pesepakbola top Eropa tercatat pernah merasakan bermain untuk Palermo, diantaranya Andrea Barzagli, Edinson Cavani, Paulo Dybala, hingga Javier Pastore pernah membela tim berjuluk Aquile tersebut.