Liga Indonesia

Melihat Kisah Madura United yang Tak Pernah Berjodoh dengan Ajang-ajang Format Turnamen

Selasa, 18 Februari 2020 17:39 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis:Yanto/Football265.com
Madura United, klub Liga 1 2020, harus mendapati kenyaataan pahit lantaran tak pernah bisa berjodoh dengan ajang-ajang yang memakai format turnamen. Copyright: © Grafis:Yanto/Football265.com
Madura United, klub Liga 1 2020, harus mendapati kenyaataan pahit lantaran tak pernah bisa berjodoh dengan ajang-ajang yang memakai format turnamen.

INDOSPORT. COM - Madura United, klub Liga 1 2020, harus mendapati kenyaataan pahit lantaran tak pernah bisa berjodoh dengan ajang-ajang yang memakai format turnamen.

Menanti bergulirnya Liga 1 2020, Madura United terus coba mematangkan komposisi skuat. Selain memanfaatkan bursa transfer untuk berbelanja pemain, Madura United juga memanaskan skuatnya lewat ajang pramusim format turnamen Piala Gubernur Jatim 2020.

Pada ajang ini, Madura United tergabung di Grup A bersama Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, dan Persik Kediri. Madura United yang kini dilatih Rahmad Darmawan, mampu melewati persaingan fase grup setelah menduduki peringkat kedua klasemen akhir.

Lolos ke semifinal, membuat Madura United bertemu Persija Jakarta yang merupakan jawara Grup B. Jika berhasil mengandaskan Macan Kemayoran, kiprah Madura United jelas berhak melangkahkan kakinya menuju partai puncak.

Namun sungguh disayang, Madura United gagal mengatasi perlawanan Persija Jakarta. Pada akhir laga, Madura United harus mendapati kenyataan kalah 1-2 dan mengubur mimpi meraih gelar juara format turnamen pertamanya.

Jauh sebelum keikutsertaan di Piala Gubernur Jatim 2020, Madura United memang selalu menemui jalan buntu dalam ajang-ajang yang menggunakan format turnamen. Kisah ini setidaknya sudah berlangsung sedari tahun 2017 lalu.

Kisah Madura United dengan Ajang-ajang Format Turnamen

Berawal dari ajang pramusim Piala Presiden 2017, Madura United hanya bisa melangkah hingga fase gugur saja. Setelah keluar menjadi runner-up terbaik dari Grup 5, Madura United langsung tersingkir pada babak perempat final, akibat kalah adu penalti dari Pusamania Borneo.

Kegagalan Madura United berlanjut saat mengikuti kompetisi serupa setahun berikutnya. Tergabung di Grup C, Madura United bersaing melawan Persebaya Surabaya, PS TNI, dan Perseru Serui.

Memainkan tiga laga, Madura United mampu meraih enam poin hasil dua kali menang. Berkat torehan itu, Madura United pun lolos ke fase perempat final dengan status runner-up terbaik.

Sayangnya, perjalanan Madura United harus berhenti sampai perempat final saja. Madura United menyerah dari Bali United setelah kalah dalam adu penalti.

Kegagalan Madura United di ajang Piala Presiden terulang pada edisi 2019. Langkah Madura United terhenti di semifinal, akibat kalah 2-4 dari Persebaya Surabaya.

Seakan telah menjadi kutukan, kesialan Madura United terkait ajang format turnamen berlanjut ke Piala Indonesia 2018/19.

Langkah Madura United awalnya terlihat berjalan mulus. Pelan tapi pasti, Madura United meloloskan diri dari babak 16 besar, perempat final, dan semifinal.

Namun, petaka itu datang ketika Madura United melakoni laga leg pertama semifinal. Bertemu PSM Makassar, Madura United menyerah 0-1 di markas lawan.

Mengusung misi balas dendam, Madura United bermain lebih apik pada leg kedua. Hasilnya, Madura United sukses mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-1.

Meski menang, Madura United tetap gagal lolos ke final. Madura United kalah efektivitas gol tandang dan mengubur mimpinya juara Piala Indonesia 2018/19.

Hingga Madura United mengikuti ajang pramusim Piala Gubernur 2020, nasib serupa pun tetap mendera. Entah ada apa, tapi segala penjabaran di atas memang sungguh mengisahkan Madura United yang tak pernah bisa berjodoh dengan ajang-ajang format turnamen.