FOOTBALL265.COM - Meski menunjukkan penampilan yang sangat impresif di Liga Inggris, Liverpool ternyata memiliki catatan merah pada laga tandang di Liga Champions.
Klub Liga Inggris, Liverpool, tampil sensasional musim 2019-2020 ini. The Reds tercatat belum pernah merasakan kekalahan dari 25 laga Liga Inggris dengan rincian 24 kemenangan dan satu hasil imbang.
Jordan Henderson dkk memimpin puncak klasemen dengan selisih 25 poin dari peringkat kedua, Manchester City. Sejumlah rekor domestik pun berhasil dipecahkan.
Akan tetapi, penampilan prima Liverpool di liga tak begitu menular di ajang Liga Champions. Walau sudah memastikan tiket 16 besar, namun perjalanan The Reds sempat tersendat.
Liverpool memiliki rekor tandang yang tak begitu bagus di ajang Liga Champions. Dari empat laga tandang musim ini, skuad asuhan Jurgen Klopp menelan dua kekalahan dan satu imbang.
Kekalahan pertama dirasakan The Reds pada partai pembuka Grup E saat melawat ke markas Napoli. Liverpool saat itu dikalahkan 2-0 oleh gol-gol dari Dries Mertens dan Fernando Llorente.
Setelah memenangi dua laga away tersisa di grup, kekalahan kembali menghampiri Liverpool di fase 16 besar yang dimainkan dini hari tadi. Melawan Atletico Madrid di Stadion Wanda Metropolitano, Liverpool kalah tipis 1-0 berkat gol cepat Saul Niguez pada menit 4'.
Penyakit Lama
Tampil jeblok di laga kandang kancah Eropa ternyata sudah menjadi penyakit lama Liverpool sejak musim lalu. Walau sanggup menjuarai trofi Si Kuping Besar, Liverpool menelan cukup banyak kekalahan tandang.
Dari enam laga tandang, Liverpool menelan empat kekalahan. Rinciannya, tiga kekalahan di fase grup dan satu di babak knock out.
Empat kekalahan Liverpool diterima atas Napoli (0-1), Red Star (0-2), PSG (1-2), dan Barcelona (0-3).
Liverpool juga menelan satu kekalahan di ajang liga melawan Manchester City (1-2). Kekalahan itu jadi yang satu-satunya mereka rasakan musim itu di liga.
Kekalahan ini sejatinya wajar-wajar saja lantaran diterima ketika menghadapi tim-tim besar. Liga Champions pastinya memiliki level tersendiri dibanding ajang domestik.
Akan tetapi hal ini tentunya cukup mengkhawatirkan. Sebelum bersua Atletico di Madrid, Liverpool memang sudah dibayang-bayangi rekor tandang yang kurang oke.
Benar saja, walau menguasai 70 persen lebih penguasaan bola, Liverpool harus menelan kekalahan keduanya di Liga Champions musim ini.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah jumlah gol The Reds yang sangat minim. Dari enam kekalahan tandang yang diakumulasi sejak musim lalu, Liverpool hanya mencatatkan satu gol saja dan harus kebobolan sampai 11 gol.
Bagi tim selevel Liverpool dengan penampilan yang selalu impresif di tiap pekan Liga Inggris, hal ini tentu cukup mengejutkan. Apalagi Liverpool juga menurunkan pemain-pemain intinya di ajang Liga Champions.
Jika ingin mempertahankan gelar juara Liga Champions, Liverpool tentu harus memperbaiki hal ini. Untuk sampai ke final, Liverpool setidaknya mesti melalui dua partai tandang lagi.
Liverpool tidak boleh lagi bersandar pada keajaiban seperti yang mereka lakukan pada musim lalu kala menyingkirkan Barcelona di semifinal. Ketika itu Firmino dkk sempat tertinggal 3-0 di laga tandang sebelum akhirnya mengembalikan keadaan menjadi 4-3 berkat empat gol tanpa balas di Anfield.
Bukan hal mustahil momen tersebut akan berulang, namun alangkah lebih aman dan sentosa bagi Liverpool jika mampu memanfaatkan laga tandang sebaik mungkin.