FOOTBALL265.COM – Pelatih klub Liga 1, Arema FC, Mario Gomez menganggap gaya main keras anak asuhnya masih tergolong normal, meski sangat berpotensi menimbulkan kartu hingga merugikan tim secara keseluruhan.
Indikasi itu tergambar jelas pada babak semifinal, saat menghadapi Persebaya Surabaya, Selasa (18/02/2020) kemarin. Dalam Derby Jatim itu, Arema FC dijatuhi total 5 kartu kuning plus 1 kartu merah akibat pelanggaran yang terhitung keras.
"Tapi bagi saya, (banjir kartu) itu adalah hal yang normal. Karena imbas dari gaya bermain kami yang sangat agresif," bilang Mario Gomez.
Asumsi bahwa permainan Arema FC terlampau keras menjurus kasar pun mengemuka. Lantaran bukan kali ini saja para pemain Arema menerima kartu merah selama masa pra musim kompetisi.
Sebelumnya, Hanif Sjahbandi diganjar kartu merah atas dua kali kartu kuningnya saat laga melawan Persija Jakarta (15/02/2020) lalu. Pada laga yang sama, Elias Alderete juga absen untuk menjalani sanksi akumulasi dua kartu kuning.
"Tingkat kebugaran fisik menjadi salah satu faktornya. Jika kondisi stabil, maka semuanya akan berjalan secara normal," cetus Mario.
Tingkat kedisiplinan pemain Arema FC memang terhitung rendah selama turun di Piala Gubernur Jatim.